TEMPO.CO, New Delhi - Seorang anak sekolah di India, Shamim Mullick, dipukul hingga tewas oleh gurunya hanya karena mengucapkan selamat tinggal kepada orang tuanya yang datang mengunjunginya.
Bocah tersebut keluar sebentar dari pekarangan sekolah untuk melambai kepada orang tuanya. Namun guru Matematika Shamim justru menghukum bocah itu dengan memukulnya hingga tewas.
Keluarga Shamim Mullick, 13 tahun, menuduh staf di Al Islamia Mission School di Majlishpur menjadi penyebab kematian anaknya. Berdasarkan konfirmasi dari kepolisian, pelaku dan pemilik sekolah sudah ditahan.
Shamim dilaporkan dimarahi gurunya setelah melambai untuk mengucapkan selamat tinggal kepada orang tuanya. Mereka datang untuk mengunjungi anak tunggalnya yang sekolah asrama pada akhir pekan lalu.
Namun kepala sekolah yang berang karena Shamim keluar dari pekarangan tanpa izin dilaporkan memukulnya sehingga mengakibatkan cedera parah. Shamim kemudian dibawa ke rumah sakit, dan dokter menyatakan bahwa dia telah meninggal dunia.
Orang tua Shamim menyatakan mereka dihubungi pihak sekolah pada tengah malam dan memberi tahukan kalau Shamim meninggal. Pihak sekolah mengklaim Shamim cedera akibat terjatuh. Namun pihak rumah sakit mengkonfirmasi kematiannya akibat mendapat pukulan.
Orang tua Shamim melaporkan hal ini kepada polisi setelah diberi tahu Shamim dipukul pelaku, Hanif Sheikh. Ia pun ditahan polisi bersama pemilik sekolah, Shahzada Al Mamun.
Seperti yang dilansir News.com.au, Kepala Polisi Murshidabad C Sudhakar menegaskan pihaknya menyelidiki kasus itu sebagai kasus pembunuhan.
Ayah Shamim, Jugnu, mengatakan: "Pihak sekolah memiliki nomor ponsel saya, tapi mereka tidak langsung memberi tahu Shamim sakit.
"Bahkan, pada awalnya sekolah mengklaim Shamim jatuh sakit ketika belajar. Kami baru tahu dia dipukul guru Matematika ketika kami di rumah sakit. "
NEWS.COM.AU|THE SUN|YON DEMA