TEMPO.CO, Riyadh -- Perdebatan tentang larangan wanita Arab Saudi mengemudi mobil sudah mencuat lewat media massa. Terakhir, ada perdebatan seru yang melibatkan seorang sejarawan tradisionalis Arab Saudi yang disiarkan di stasiun televisi Rotana Khalijiyya TV.
Arab Saudi menjadi satu-satunya negara yang memberlakukan larangan perempuan mengemudi kendaraan. Aturan tersebut mulai diberlakukan sejak 2013 walau terus mengundang kecaman dari berbagai pihak.
Sejarawan itu, Saleh Al-Saadoon, mendukung larangan wanita Saudi mengemudi. Seperti yang dilansir Telegraph, Saleh Al-Saadoon mengatakan perempuan di Arab Saudi tidak diizinkan untuk mengemudi dengan alasan mereka mungkin akan diperkosa jika mobil mereka rusak dan berhenti di tengah perjalanan.
Dia bahkan menuduh pemerintah negara lain tak peduli terhadap perkosaan sehingga mengizinkan para wanita mengemudi mobil. "Di Arab Saudi kita memiliki keadaan khusus. Jika seorang wanita mengemudi dari satu kota ke kota lain dan mobilnya rusak, apa yang akan terjadi padanya?" kata Saleh dalam perdebatan tentang pengemudi wanita di Rotana Khalijiyya TV.
Namun, Saleh tak menjelaskan apa keadaan khusus itu yang mempermudah terjadinya perkosaan oleh pria di Saudi. Presenter perempuan pun menyatakan bahwa perempuan di Amerika, Eropa, dan dunia Arab lainnya diberikan kebebasan mengemudi. Saleh lantas menjawab, "Mereka (negara lain) tidak peduli jika mereka mungkin akan diperkosa di pinggir jalan, tapi kami peduli."
Saleh menyatakan, "Ini bukan masalah besar untuk mereka di luar negeri yang telah mengalami kerusakan moral, kami lebih megutamakan sesuatu yang bersifat sosial dan agama."
Dia mengungkapkan kekhwatirannya bahwa wanita Saudi juga bisa diperkosa oleh pengemudi mobil laki-laki. Kemudian dia memberikan solusi bahwa para wanita tersebut dapat mempekerjakan pengemudi perempuan berkewarganegaraan asing sehingga tak ada yang khawatir jika diperkosa. "Solusinya adalah dengan membawa sopir perempuan asing untuk mengantar istri-istri kami," ujar Saleh. Kontan seisi ruangan tertawa tergelak mendengar saran sejarawan tersebut.
TELEGRAPH|YON DEMA
http://www.telegraph.co.uk/women/womens-life/11405298/Saudi-historian-Western-women-drive-because-rape-is-no-big-deal-to-them.html