TEMPO.CO, Raqqa - Dia baru berusia empat tahun, tapi Isa Dare mengejutkan dunia ketika mampu bertindak ganas menekan tombol peledak bom yang menewaskan tiga tahanan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Aksi bocah lelaki warga Inggris itu ditampilkan lewat video propaganda terbaru ISIS yang berdurasi 7 menit.
Diberi julukan 'Jihadi Junior', bom yang diledakkan itu membunuh tahanan yang ditempatkan dalam sebuah mobil di tengah padang pasir. Ini film propaganda kedua ISIS yang menampilkan bocah itu, yang diidentifikasi sebagai putra ekstrimis Grace "Khadijah" Dare dari Lewisham, London.
Dalam video terbaru, anak itu mengenakan pakaian kamuflase dan ikat kepala hitam yang ditampilkan tengah menunjuk dan berteriak tentang kafir. Para tahanan itu dituduh sebagai mata-mata Ingris yang menyusup dalam ISIS. Mereka berpakaian oranye dan terlihat diikat di dalam mobil.
Kemudia seorang pria bertopeng berdiri di dekatnya mengancam Perdana Menteri David Cameron dalam sebuah pidato dengan aksen Inggris di hadapan kamera. "Bersiaplah tentaramu karena kami sedang mempersiapkan tim kami," kata komandan ini sambil meletakkan tangan di kepala Isa, seperti yang dilansir Independent, Kamis, 10 Februari 2016.
Anak muda ini kemudian memberi kode dengan tangan yang berarti "OK". Kamera berfokus ke tangan Isa yang tengah memegang yang tampaknya menjadi detonator. Film berakhir dengan mobil meledak sebelum Isa berteriak "Allahu Akbar" dengan lengan terangkat persis di sebelah reruntuhan yang terbakar.
Video propaganda terbaru ISIS itu diyakini direkam di Raqqa yang menjadi pusat kegiatan kelompok teroris terbesar di dunia tersebut. Sementara itu, kakek Isa, Henry Dare, 59 mengatakan, beberapa hari sebelum insiden itu, cucunya telah menelepon dia yang merayu minta diselamatkan.
INDEPENDENT | TELEGRAPH | YON DEMA