TEMPO.CO, Riyadh - Keputusan Arab Saudi mengirimkan pasukan ke Suriah untuk bertempur melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) adalah final dan tidak bisa diubah. Hal itu dikatakan juru bicara militer Saudi, Brigadir Jenderal Ahmed Al-Assiri, kepada wartawan Kamis, 11 Februari 2016.
Assiri mengatakan, Riyadh siap dan akan berperang bersama pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat untuk menumpas militan ISIS di Suriah. Meskipun demikian, jelas Assiri, Washington akan memiliki peran lebih banyak mengenai operasi darat.
"Perlu kami sampaikan, Saudi akan mengirimkan pasukan ke Suriah," ucapnya.
Pada pertemuan dengan wartawan di Riyadh itu, dia juga mengirimkan satu pesan kepada Iran, jika Teheran serius perang melawan ISIS, maka hentikan dukungan terhadap kelompok teroris di Suriah atau Yaman.
Riyadh selama ini menuduh Teheran mendukung milisi Houthi di Yaman melawan pemerintahan yang diakui internasional di sana. Iran juga sekutu kunci rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Sikap Saudi itu disampaikan setelah Wakil Putra Mahkota dan Menteri Pertahanan Saudi, Mohammed bin Salman, mengunjungi markas besar Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Brussels untuk membicarakan perang saudara di Suriah.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN