TEMPO.CO, Pyongyang - Korea Utara mengusir seluruh warga Korea Selatan dari kawasan industri Kaesong. Kawasan itu kemudian dikuasai oleh militer Korea Utara.
Pengusiran seluruh warga Korea Selatan dari kawasan Kaesong sebagai balasan atas penutupan seluruh aktivitas di Kaesong oleh Korea Selatan kemarin, 11 Februari 2016.
Menurut Korea Utara seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 12 Februari 2016, penutupan Kaesong oleh Korea Selatan sebagai pernyataan perang.
Sebanyak 280 warga Korea Selatan meninggalkan Kaesong menyeberangi perbatasan sebelum pukul 10 pagi ini waktu setempat. Mereka tidak diperbolehkan membawa apapun kecuali barang milik pribadi mereka.
Sebelumnya ada kekhawatiran akan keselamatan mereka setelah muncul spekulasi beberapa di antara warga Korea Selatan itu ditahan.
Selain mengusir seluruh warga Korea Selatan, Pyongyang juga menguasai seluruh perusahaan milik Korea Selatan yang beroperasi di Kaesong yang jumlahnya sebanyak 124 perusahaan. Korea Utara juga memerintahkan pembekuan semua aset di kawasan industri itu.
Korea Utara juga mencabut dua saluran telepon hotline yang selama ini dipakai di Kaesong. Pyongyang mencegah terjadinya komunikasi lebih lanjut mengenai situasi di kompleks industri terbesar kedua negara jiran ini. Kawasan Kaesong berada di wilayah Korea Utara.
Mengutip Yonhap, aksi balasan telah dilakukan Korea Selatan setelah seluruh warganya kembali. Seoul memutus aliran listrik ke kompleks Kaesong, dan menyusul menghentikan suplai air.
Ketegangan kedua Korea ini dikhawatirkan akan memperburuk situasi keamanan di Semenanjung Korea. "Sekarang kita dapat melihat semua rentetan antar Korea yang telah terbelah dan tak ada lagi kawasan penyangga," kata Ko Yoo-hwan, professor Studi Korea Utara di Universitas Dongguk,Seoul.
CHANNEL NEWS ASIA | YONHAP | MARIA RITA