Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokter Relawan: Sistem Kesehatan di Suriah Kolaps

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Seorang pria berkeliling menjajakan roti di sekitar puing bangunan yang hancur di wilayah kekuasaan al-Shaar di Aleppo, Suriah, 10 Februari 2016. REUTERS/Abdalrhman Ismail
Seorang pria berkeliling menjajakan roti di sekitar puing bangunan yang hancur di wilayah kekuasaan al-Shaar di Aleppo, Suriah, 10 Februari 2016. REUTERS/Abdalrhman Ismail
Iklan

TEMPO.COGaziantep – Pertikaian semakin intens di distrik Azaz, Suriah bagian utara, menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi. Sistem kesehatan nyaris tidak berjalan, dan eskalasi pertikaian akan semakin memperdalam krisis kemanusiaan di wilayah tersebut, demikian dikatakan Médecins Sans Frontières/Dokter Lintas Batas (MSF) dalam rilis yang diterima Tempo, 11 Februari 2016.

Semakin banyak pengungsi yang menuju perbatasan Turki, angka perkiraan terbaru sekitar 30.000 pengungsi yang baru tiba. Mayoritas pengungsi tinggal di luar kamp yang saat ini menampung puluhan ribu orang yang terpaksa mengungsi akibat konflik.

Sementara itu, pertikaian semakin menekan sistem layanan kesehatan yang sudah semakin lemah. Hal ini mencakup beberapa rumah sakit (RS) dan fasilitas kesehatan yang lebih kecil di Azaz serta daerah pedesaan di sekitar kota Aleppo yang dihantam serangan udara dalam dua minggu terakhir, termasuk setidaknya tiga RS yang dibantu MSF.

“Distrik Azaz telah mengalami dampak terburuk perang yang brutal ini, dan sekali lagi kami melihat layanan kesehatan berada di bawah kepungan,” ujar Muskilda Zancada, Kepala Misi MSF di Suriah. “Kami sangat mengkhawatirkan situasi di distrik bagian selatan, di mana staf medis, demi menyelamatkan diri mereka, terpaksa lari dari wilayah setempat. Beberapa RS tutup total, atau hanya bisa menawarkan layanan darurat terbatas.”

MSF meminta semua pihak yang bertikai untuk mengambil langkah yang dibutuhkan guna mencegah pengungsian besar-besaran dan krisis kemanusiaan yang semakin mendalam. Serangan terhadap beberapa fasilitas medis yang masih berfungsi harus dihentikan segera. Pertikaian dan pengeboman di daerah-daerah berpenduduk padat harus dihentikan, setidaknya sampai penduduk sipil dapat menyelamatkan diri ke daerah aman yang masih terdapat akses layanan dasar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

MSF juga memperingatkan bahwa lembaga bantuan mulai kewalahan memenuhi kebutuhan tenda, makanan, air, sanitasi, dan kesulitan menangani jumlah pengungsi baru yang meningkat. “Kamp tidak punya kapasitas untuk menerima pengungsi baru,” Muskilda menambahkan. “Ada risiko bahwa orang-orang, termasuk anak-anak dan lansia akan terpaksa tinggal di lapangan terbuka, dengan suhu udara yang sangat dingin selama beberapa hari. Kami mewaspadai kemungkinan dampak kesehatan; pneumonia (radang paru-paru akut) adalah kekhawatiran besar.”

Tim MSF di distrik Azaz membagikan bantuan tambahan seperti tenda dan selimut kepada orang-orang yang mengungsi, dan telah membantu hampir 800 keluarga sampai saat ini. Kelompok yang paling kesulitan adalah orang-orang yang tinggal di luar kamp, yang nyaris tidak mendapat bantuan.

Sejak Sabtu, RS MSF di distrik Azaz bagian utara mendapati jumlah pasien rawat jalan bertambah 50 persen, dan kini MSF menangani 160 konsultasi per hari; mayoritas mengeluhkan infeksi saluran pernapasan. MSF telah menambah kapasitas ranjang RS dari 28 menjadi 36, dan bersiap untuk menambah lagi jika dibutuhkan.

NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

Bahrun Naim saat menjalani sidang kepemilikan amunisi di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2011. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim diduga berada di balik serangan teror bom Sarinah di jalan MH Thamrin, Jakarta. ANTARA/DOK SOLOPOS/Dwi Prasetya
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.


Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Bana al-Abed dengan ibunya, Fatemah, di dekat Bryant Park di New York. nytimes.com
Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.


Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Relawan medis White Helmet. middleeasteye.net
Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal


Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Sejumlah pengungsi Suriah berada di sekitar puing-puing kamp yang terbakar di kota Bar Elias, lembah Bekaa, Lebanon, 4 Juli 2017. REUTERS/Hassan Abdallah
Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.


Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto menyerahkan dua ambulans sumbangan dari rakyat Indonesia kepada rakyat Suriah, 26 Juli 2017. KBRI Damaskus
Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah


Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Seorang petugas berada dalam satu ruangan di rumah sakit bawah tanah Suriah. thesun.co.uk
Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah


Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Ratusan potongan tangan manekin berserakan di depan gerbang Kedutaan Rusia di London, Inggris, 3 November 2016. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap serangan yang dilancarkan Rusia di Aleppo, Suriah. REUTERS
Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.


Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Pro-Assad dan oposisi berkelahi saat debat di televisi. independent.co.uk
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah


Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Seorang petugas berusaha menyelamatkan anak yang terkena serangan gas yang diduga beracun kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 6 Maret 2017. Sekitar 100 orang tewas dan lebih dari 350 lainnya menderita sakit akibat serangan gas tersebut. Social Media Website via Reuters TV
Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.


Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Roba Al-Hajli, jurnalis pro-Assad yang dikeluarkan dari gedung PBB di Genewa. english.alarabiya.net
Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.