TEMPO.CO, New York - Anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Rabu, 10 Februari 2016, menekan Rusia agar menghentikan pengeboman di sekitar Aleppo, Suriah, untuk membantu serangan pasukan pemerintah. Dewan juga minta Rusia membuka akses bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut menjelang pertemuan krusial negara-negara kuat di Jerman guna membicarakan konflik Suriah.
Sebanyak 15 anggota Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan tertutup untuk membicarakan situasi di Suriah setelah PBB menyampaikan pesan bahwa ratusan ribu warga sipil bakal kekurangan makanan jika pasukan pemerintah Suriah tetap mengepung kota tersebut.
"Serangan udara Rusia menimbulkan krisis kemanusiaan di sekitar Aleppo," kata duta besar Selandia Baru untuk PBB, Gerard van Bohemen, kepada wartawan setelah pertemuan dengan Kepala Bantuan PBB, Stephen O'Brien.
Kekuatan internasional, termasuk Rusia, Amerika Serikat, Arab Saudi, danIran, akan mengadakanpertemuan di Munich, Jerman, pada Kamis, 11 Februari 2016, guna membicarakan masalah konflik Suriah. Namun para diplomat pesimis pertemuan tersebut berhasil jika Rusia tetap memberikan dukungan serangan. Pada pertemuan di Munich, utusan oposisi menyatakan tidak hadir jika Rusia belum menghentikan pengeboman.
"Rezim Suriah tidak bisa berpura-pura mengulurkan tangan memberikan bantuan kepada oposisi sementara tangan lainnya ingin menghancurkan mereka," kata duta besar Prancis untuk PBB, Francois Delatrre, kepada wartawan.
Baca Juga:
Duta besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, mengatakan, serangan udara Rusia dilakukan secara transparan. Dia menambahkan, beberapa anggota Dewan Keamanan telah melewati garis dengan memanfaatkan isu kemanusiaan secara politis.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN