TEMPO.CO, London - Empat kasus kepala bayi menyusut atau microcephaly, yang diduga diakibatkan oleh virus Zika, terdeteksi di Inggris. Hal tersebut disampaikan Public Health Inggris, Rabu, 10 Februari 2016.
Pandemi yang mempengaruhi wanita hamil diidentifikasi pada orang-orang yang terinfeksi dalam enam minggu terakhir.
Baca Juga:
Sebuah komite beranggotakan wakil rakyat di Westminster mengatakan empat orang yang diidentifikasi terserang virus Zika, terinfeksi saat sedang berkunjung ke luar negeri, bukan akibat dari penularan di dalam negeri.
Berbicara kepada Komite Sains dan Teknologi, Kepala Depertemen Gastrointestinal, Emerging, and Zoonotic Infections Public Health Inggris Dr Dilys Morgan mengatakan ada tujuh kasus yang terkait dengan perjalanan yang didokumentasikan di Inggris.
"Enam di antaranya terkait dengan wabah yang saat ini menyerang Amerika Selatan, termasuk empat yang terjadi sejak awal tahun ini. Para pejabat diharapkan mencari tahu lebih banyak kasus infeksi yang terkait dengan perjalanan ke luar negeri," kata Morgan, seperti dilansir Daily Mail, Rabu, 10 Februari 2016.
Para pejabat kesehatan Inggris kini dilaporkan tengah melacak sejumlah wanita yang telah melakukan perjalanan ke negara-negara yang terkena dampak virus Zika.
Badan Pengawas Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA), yang merupakan anggota Koalisi Badan Pengawas Obat Internasional, mengatakan akan bekerja untuk melawan virus Zika.
Juru bicara MHRA mengatakan prioritasnya adalah untuk mendukung perkembangan pesat tes diagnostik serta vaksin dan perawatan terhadap Zika.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyebutkan wabah yang telah melanda Amerika Selatan dan Tengah sejak musim panas lalu itu sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat internasional. Virus ini dikhawatirkan telah memicu lonjakan kasus kelahiran cacat microcephaly.
Virus Zika disebarkan oleh dua jenis nyamuk. Dalam sebagian besar kasus, sekitar 80 persen, orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala.
Sisanya 20 persen dari kasus ini, penderita biasanya akan mengalami demam, ruam, nyeri sendi dan otot, mata merah, dan sakit kepala. Gejala tersebut dapat berlangsung selama beberapa hari sampai satu minggu.
DAILY MAIL | YON DEMA