TEMPO.CO, Vatican City - Paus Fransiskus mengaku pernah mendapat panggilan telepon dari Kanselir Jerman Angela Markel, yang marah karena khotbah yang menyamakan Eropa dengan wanita mandul.
"Dia agak marah karena saya membandingkan Eropa dengan wanita mandul, tak mampu menghasilkan anak," kata Paus dalam wawancara seperti dimuat The Guardian, Selasa, 9 Februari 2016.
Pernyataan Paus itu dibuat dalam pidatonya di parlemen Eropa pada November 2014. Kala itu, Paus menyerang Eropa, yang dianggap tengah layu serta terlihat seperti nenek yang tidak lagi subur dan bersemangat.
Pengakuan Paus itu dibuat saat diwawancarai media Italia, Corriere della Sera, yang diterbitkan pada Senin. Paus lantas mengaku menerima telepon bernada marah dari Merkel setelah itu.
"Dia bertanya, ‘Apakah saya benar-benar berpikir Eropa tidak bisa lagi membuat anak-anak'. Saya bilang, ‘Ya itu bisa, dan banyak, karena Eropa memiliki akar yang kuat dan mendalam’," kata Paus sambil menambahkan bahwa, di saat-saat paling gelap itu, Eropa selalu menunjukkan bahwa dirinya memiliki sumber daya yang tidak terduga.
Dalam wawancara tersebut, Paus juga mengaku yakin Rusia bisa memberikan kontribusi yang signifikan bagi perdamaian dunia. Dia berbicara tentang ketertarikannya terkait dengan mulai dibangunnya hubungan yang mendorong pertemuan bersejarah dengan patriark Gereja Ortodoks Rusia pada Jumat di Kuba.
"Anda harus membangun jembatan, langkah demi langkah," katanya kepada pewawancara. "Sampai ke titik tempat Anda dapat menjabat tangan orang di sisi lain."
Pertemuan Jumat akan menjadi yang pertama antara kepala Katolik Roma dan gereja-gereja Ortodoks Rusia sejak perpecahan abad ke-11 antara cabang Timur dan kekristenan Barat.
Pemimpin umat Katolik dunia tersebut mengatakan, seperti Cina, Rusia memiliki banyak memberi, bahkan menekankan bahwa Vatikan dan Moskow telah berkumpul untuk berbagi pandangan selama krisis baru-baru ini di Timur Tengah.
GUARDIAN | YON DEMA