TEMPO.CO, Tokyo - Dua perusahaan penerbangan utama Jepang mengubah rute sebagian pesawatnya, menyusul rencana Korea Utara meluncurkan roket yang membawa satelit pada akhir bulan ini.
All Nippon Airways (ANA) dan Japan Airlines (JAL) mengatakan, pada 8-25 Februari 2016, mereka akan mengalihkan rute pesawat yang terbang di wilayah udara Filipina, lokasi tempat bagian dan serpihan rudal diperkirakan akan jatuh setelah peluncuran.
Tanggal tersebut adalah kemungkinan tanggal peluncuran yang diumumkan Pyongyang. Perubahan rute melibatkan tiga pesawat ANA dari Bandara Haneda di Tokyo ke Manila, dari Manila ke Bandara Internasional Narita di Tokyo, serta dari Jakarta ke Narita.
"Langkah ini untuk meredam pelanggan yang mungkin khawatir soal penerbangan mereka di wilayah ini, mengingat pengumuman Korea Utara untuk meluncurkan satelit itu begitu luas diliput di media," kata seorang juru bicara maskapai.
Rute dua pesawat JAL dari Jakarta ke Narita dan dari Narita ke Manila juga diubah. Semua pesawat diperkirakan akan mengalami penundaan penerbangan selama 5-10 menit.
"Semua penerbangan akan mengalami penundaan selama 5-10 menit," kata operator penerbangan itu, seperti yang dilansir Asia Times, Jumat, 5 Februari 2016.
Selain Jepang, Kementerian Transportasi Korea Selatan mengatakan perusahaan penerbangan negara itu akan mengatur ulang rute 41 penerbangan pada 8-25 Februari 2016.
Beberapa ahli Korea Selatan berspekulasi bahwa Korea Utara akan meluncurkan satelit yang diberi nama Shining Star pada 16 Februari, tanggal ulang tahun kelahiran mendiang pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il, ayah pemimpin sekarang, Kim Jong-un.
Shining Star sendiri merupakan julukan bagi Kim Jong-il. Pada 16 Februari, secara resmi dikenal di Korea Utara sebagai Hari Shining Star.
Pyongyang, pada April 2012, menembakkan roket jarak jauh untuk menandai peringatan 100 tahun kelahiran pendiri Korea Utara, Kim Il-sung, ayah Kim Jong-il.
CNN | ASIA TIMES | TRIBUNE EXPRESS | YON DEMA