TEMPO.CO, Mogadishu - Pesawat komersial Somalia, Dallo Airlines, terpaksa mendarat darurat, pada Selasa, 2 Fabruari 2016, sesaat setelah tinggal landas, menurut sumber NBC News, diduga akibat dihantam bom. "Sepertinya akibat ledakan bom," kata seorang diplomat yang terlibat dalam penyelidikan, Kamis, 4 Februari 2016.
Pimpinan Dallo Airlines, Mohammaed Ibrahim Yassin, dalam keterangannya kepada media mengatakan, dia telah meminta kepada pihak keamanan untuk menyelidiki kasus tersebut yang diduga akibat serangan teroris.
"Ada risidu bahan peledak," kata Yassin kepada kantor berita Associated Press. "Namun para penyelidik tidak yakin 100 persen itu adalah sebuah bom."
Sampai sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom di dalam pesawat tersebut. Namun Somalia telah lama melakuan pertempuran melawan kelompok bersenjata Al-Shabab yang berafiliasi dengan al-Qaeda.
Sementara itu, petugas kesehatan Somalia berhasil mengindentifikasi salah seorang penumpang tewas akibat terlempar dari pesawat. Dia bernama Abdullahi Abdisalam Borleh, 55 tahun.
"Kami tidak yakin Borleh pelaku ledakan bom," ujar pejabat intelijen dan pemerintah kepada NBC News, Kamis, 4 Februari 2016.
Menurut petugas keamanan Somalia, Borleh ditemukan di Kota Jowhar, berjarak 56 mil atau sekitar 90 kilometer sebelah utara Mogadishu. Ketika insiden itu berlangsung, jelas petugas, dia berada di dalam kawbin Airbus A 321 bersama 74 penumpang lainnya.
Jet penumpang ini sempat mengudara di ketinggian 12,000 atau 3.600 meter ketika dihantam ledakan atau hanya beberapa menit setelah tinggal landas dari bandar udara internasional Mogadishu.
Pilot pesawat, Kapten Vladimir Vodopivec, langsung putar haluan dan kembali ke landasan pacu bandara dengan selamat.
CNBC NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN