Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Donald Trump Calon Pemenang Nobel Perdamaian, Alasannya Apa?

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Salah satu kru membetulkan tatanan rambut calon Presiden AS, Donald Trump saat sesi pemotretan dengan Majalah TIME, 10 Desember 2015. Dalam sesi pemotretan tersebut Trump berkali-kali mendapat serangan dari burung elang yang berpose bersamanya dan membuat tatanan rambut kandidat dari Partai Republik itu menjadi berantakan. REUTERS/TIME Magazine
Salah satu kru membetulkan tatanan rambut calon Presiden AS, Donald Trump saat sesi pemotretan dengan Majalah TIME, 10 Desember 2015. Dalam sesi pemotretan tersebut Trump berkali-kali mendapat serangan dari burung elang yang berpose bersamanya dan membuat tatanan rambut kandidat dari Partai Republik itu menjadi berantakan. REUTERS/TIME Magazine
Iklan

TEMPO.COOlso - Bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik dicalonkan menjadi salah satu dari lima pemenang Nobel Perdamaian. Trump akan bersaing dengan empat calon lain. Salah satunya korban pemerkosaan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Ada pula Paus Fransiskus dan tim bersepeda wanita Afganistan, yang dinominasikan untuk memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2016 menjelang tanggal akhir pencalonan pada Senin. Nominasi itu diterima Komite Nobel Norwegia yang terdiri atas lima anggota.

BACA: Untuk Kampanye, Donald Trump Tak Izin Adele Gunakan Lagunya

Kristian Berg Harpviken, pengamat Nobel sekaligus Direktur Peace Research Institute of Oslo, mengatakan dia telah menerima salinan surat nominasi Hadiah Nobel. Surat tersebut terungkap lewat laman CBS News pada 3 Februari 2016.

Dalam surat itu tercantum nama Trump yang mengundang kecaman dari seluruh dunia karena sumpahnya melarang muslim memasuki Amerika Serikat. Dikatakan bahwa miliarder properti Amerika itu harus diberi hadiah bergengsi untuk "Ideologi perdamaiannya yang kuat, digunakan sebagai senjata pencegahan terhadap ancaman radikal Islam, ISIS, nuklir Iran, dan Komunis Cina".

BACA: Donald Trump Kalah di Iowa, Hillary Clinton Menang Tipis

Lazimnya, Komite menerima lebih dari 200 nominasi untuk hadiah bergengsi itu dan menyimpan rahasia calon selama 50 tahun. Anggota panel juga dapat membuat pencalonan mereka sendiri selama pertemuan penilaian pada 29 Februari mendatang.

Seorang anggota parlemen Norwegia, Audun Lysbakken, mencalonkan Nadia Murad, seorang wanita dari suku Yazidi yang berhasil melarikan diri dari perbudakan seksual dan kini berperan sebagai juru bicara korban yang selama ini dilecehkan oleh ISIS.

BACA: Trump: Saya Bisa Tembak Orang Tanpa Harus Kehilangan Pemilih

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami ingin Hadiah Nobel perdamaian ini dapat membangkitkan dunia untuk memerangi kekerasan seksual sebagai senjata untuk perang," kata Lysbakken, pemimpin Partai Sosialis Kiri Norwegia dalam sebuah pernyataannya.

Selain Lysbakken, Murad telah dinominasikan oleh ahli bedah Kongo, Denis Mukwege, yang secara sukarela merawat korban kekerasan seksual dalam perang sipil di negaranya.

Desember lalu, Murad mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bagaimana dia bersama ribuan perempuan dan anak perempuan Yazidi lainnya diculik, disekap, dan diperkosa berulang kali setelah Sinjar, provinsi di Irak, jatuh ke tangan ISIS pada Agustus 2014. Dia melarikan diri setelah tiga bulan di penangkaran.

BACA: Petisi Larang Donald Trump ke Inggris Diteken 500 Ribu Orang

Sementara itu, pemenang Nobel Perdamaian, Desmond Tutu dari Afrika Selatan, mendukung Paus Fransiskus lantaran kontribusinya terhadap pembangunan dunia yang berkelanjutan. Paus juga didukung oleh ekonom terkenal dunia, Herman Daly.

Tim bersepeda wanita Afghanistan dinominasikan oleh 118 anggota parlemen Italia yang bertujuan mempromosikan “cara transportasi paling demokratis untuk seluruh manusia."

Namun, untuk nominator terakhir, Donald Trump, tidak dijelaskan tentang siapa yang mengusung kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik tersebut untuk mendapatkan Nobel Perdamaian.

CBS NEWS | YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

2 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 26 Maret 2024 diawali oleh mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan warga Israel soal Gaza


6 Negara yang Menerapkan Cuti Ayah, Pegawai Tetap Dapat Gaji

10 hari lalu

Ilustrasi melahirkan. Freepik.com/
6 Negara yang Menerapkan Cuti Ayah, Pegawai Tetap Dapat Gaji

Pemberian cuti ayah saat istri pegawai melahirkan telah diterapkan di beberapa negara.


Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

11 hari lalu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.


Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

11 hari lalu

Pendukung Presiden AS Donald Trump berunjuk rasa menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19), di Tokyo, Jepang 20 Januari 2021. [REUTERS / Issei Kato]
Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

Joe Biden meledek Donald Trump dengan menyebutnya sudah tua dan tak cocok mentalnya untuk menjadi presiden Amerika Serikat


Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

12 hari lalu

Presiden AS Donald Trump meniup lilin ulang tahunnya saat makan siang bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, di Singapura, Senin, 11 Juni 2018. Kejutan kue ulang tahun tersebut diberikan oleh Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan. Ministry of Communications and Information Singapore via AP
Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

Donald Trump memprediksi akhir dari pemilu di AS jika ia kalah dari Joe Biden pada November mendatang.


Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

15 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.


Bendera Swedia Berkibar di Markas NATO di Belgia

17 hari lalu

NATO atau North Atlantic Treaty Organization. shutterstock.com
Bendera Swedia Berkibar di Markas NATO di Belgia

Bendera Swedia berkibar di Markas NATO di Belgia, menandai bergabungnya negara tersebut sebagai anggota ke-32.


Trump Bakal Hentikan Dana ke Ukraina Jika Terpilih Jadi Presiden

17 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump menghadiri rapat umum di Reno, Nevada, AS 17 Desember 2023. REUTERS/Carlos Barria
Trump Bakal Hentikan Dana ke Ukraina Jika Terpilih Jadi Presiden

Donald Trump menyatakan kepada sekutunya bahwa dia akan menghentian bantuan dana dari AS ke Ukraina.


Profil Joe Biden, Presiden AS Petahana yang Siap Kembali Berhadapan dengan Donald Trump

17 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di State Fairgrounds di Columbia, Carolina Selatan, AS, 27 Januari 2024. REUTERS/Tom Brenner/File Foto
Profil Joe Biden, Presiden AS Petahana yang Siap Kembali Berhadapan dengan Donald Trump

Pasca Super Tuesday kemungkinan besar Joe Biden dan Donald Trump akan bertarung kembali dalam Pemilihan Presiden AS yang dijadwalkan 5 November 2024.


Melihat Donald Trump dari Perspektif Mitologi Yunani

18 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Melihat Donald Trump dari Perspektif Mitologi Yunani

Untuk melihat seorang Donald Trump, Anda bisa mengingat kembali debat presiden pertama 2020 ketika dia berulang kali menginterupsi dan menyerang lawan