TEMPO.CO, London - Para pemimpin dunia yang berkumpul dalam konferensi di London, Inggris, berjanji bakal memberikan bantuan lebih dari US$ 10 miliar atau sekitar Rp 137 triliun untuk membantu warga Suriah yang mengungsi akibat konflik di negara tersebut.
Uni Eropa, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat ialah negara-negara pendonor terbesar. Mereka memberi bantuan makanan, pendidikan, dan kesempatan kerja bagi warga Suriah di negara asalnya ataupun negara-negara tetangga tempat banyak warga Suriah mengungsi.
"Capaian hari ini bukan solusi untuk krisis, kami masih perlu menyelesaikan lewat transisi politik," kata Perdana Menteri Inggris David Cameron dikutip dari AFP, Kamis, 4 Februari 2016. Ia menambahkan, komitmen pemimpin dunia tersebut juga sebagai pesan bahwa mereka berjuang bersama dan mendukung rakyat Suriah selama dibutuhkan.
Langkah lain yang disepakati termasuk penciptaan sekitar 1,1 juta lapangan kerja pada 2018 bagi pengungsi Suriah dan mereka yang tinggal di negara-negara tetangga. Konferensi ini juga berkomitmen untuk memberikan pendidikan bagi 1,7 juta anak-anak pada akhir 2016 atau 2017.
Bantuan US$ 10 miliar ini segera disalurkan setengahnya tahun ini, sedangkan sisanya diberikan antara 2017-2020. Uni Eropa dan negara anggotanya menjadi pendonor terbesar dengan menjanjikan lebih dari US$ 3,4 miliar tahun ini.
Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel menawarkan US$ 2,6 miliar pada 2018. Inggris mengumumkan bantuan US$ 1,74 miliar dan Amerika Serikat berniat mengucurkan US$ 890 juta.
AHMAD FAIZ | AFP