TEMPO.CO, London- Pendiri WikiLeaks, Julian Assange menyatakan setuju polisi Inggris menangkapnya pada Jumat besok, asalkan sidang panel Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak mengesampingkan bahwa dia sedang dalam status ditahan secara ilegal.
Assange telah tinggal di kedutaan Ekuador sejak Juni 2012, setelah pihak berwenang Swedia berusaha untuk mengekstradisinya. Dia belum didakwa dengan pelanggaran apapun, tetapi telah dicari untuk ditanyai di Swedia sehubungan dengan tuduhan dirinya melakukan pelecehan seksual terhadap dua perempuan.
Pernyataan tersebut dibuat Assange menyusul sidang panel PBB terkait penahanan sewenang-wenang terhadap Assange pada Jumat pagi. Keputusan tersebut adalah upaya hukum terakhirnya untuk membuktikan bahwa penahanannya adalah sewenang-wenang dan melanggar hukum.
Seperti yang dimuat dalam laman Guardian pada 4 Februari 2016, dalam pernyataan oleh WikiLeaks di Twitter, Assange mengatakan: "Jika PBB mengumumkan bahwa besok saya kalah melawan pemerintah Inggris dan Swedia. Maka saya akan keluar dari kedutaan pada Jumat siang untuk menerima penangkapan oleh polisi Inggris.
"Namun, jika ternyata putusan menguntungkan saya, maka pemerintah Swedia dan Inggris harus mengaku bahwa telah bertindak melawan hukum, saya berharap paspor saya segera dikembalikan dan menghentikan upaya lebih lanjut untuk menangkap saya."
Baca Juga:
Assange selama ini mempertanyakan mengenai tuduhan dan tuntutan Swedia karena dia khawatir mungkin akan diekstradisi ke Amerika Serikat. Sebuah penyelidikan dewan juri masih diyakini berlangsung di AS setelah publikasi WikiLeaks tentang 'Dari buku harian perang Afghanistan dan kabel diplomatik Amerika Serikat.
Seperti yang dilansir BBC pada 4 Februari 2016, Assange yang berasal dari Australia awalnya ditahan di London pada 2010 di bawah Surat Penahanan Eropa yang dikeluarkan Swedia. Dia kemudian diberi suaka oleh Ekuador dan memasuki kedutaan besar negara tersebut di Knightsbridge setelah Mahkamah Inggris memutuskan bahwa ekstradisi bisa berlanjut.
Baru pada Januari 2016, kesepakatan akhirnya didapat oleh jaksa penuntut dengan pejabat Ekuador untuk memungkinkan Assange diperiksa di kedutaannya di London tengah.
BBC|GUARDIAN|YON DEMA