TEMPO.CO, Bangkok - Pemerintah Thailand membenarkan bahwa ada warganya yang terinfeksi virus Zika. Pengumuman tersebut datang ketika seluruh dunia semakin khawatir dengan penyebaran wabah bawaan nyamuk yang dikatakan penyebab peningkatan cacat lahir serius di Amerika Selatan.
Pihak berwenang Thailand menjelaskan, seorang pria 22 tahun kemungkinan terinfeksi virus Zika. Wakil Marsekal Udara yang juga Direktur Rumah Sakit Adulyadej Bhumibol, Santi Srisermpoke, mengatakan kepada media bahwa virus itu dikonfirmasi melalui tes darah.
"Gejala yang terdeteksi adalah demam, ruam, dan mata merah," kata Srisermpoke.
Menurut Srisermpoke, pria itu tidak pernah berkunjung ke luar negeri sebelumnya. Dia menuturkan pasien itu sudah pulih dan diizinkan keluar rumah sakit. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai berapa lama pria itu dirawat di rumah sakit atau kapan terinfeksi virus tersebut.
"Pria itu telah sembuh dan telah diizinkan keluar rumah sakit," ucapnya, seperti dilansir Reuters, pada 2 Februari 2016.
Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Departemen Kesehatan Masyarakat Amnuay Gajeena berujar, kemungkinan virus itu sama seperti yang ditemukan di Amerika Selatan.
"Namun ini bukan penyakit baru di Thailand. Kasus pertama yang dikonfirmasi adalah pada 2012. Sejak itu, kami mendeteksi rata-rata tidak lebih lima kasus setiap tahun," kata Gajeena.
Jadi, menurut dia, tidak ada alasan untuk panik, karena virus Zika tidak pernah menjadi wabah di Thailand.
Kementerian Kesehatan telah meminta anggota masyarakat membantu membasmi nyamuk di sekitar rumah mereka. Kementerian juga menyarankan mereka yang bepergian dan kembali dari daerah yang rawan virus Zika melapor jika mengalami gejala apa pun.
Nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan infeksi dengue membawa virus Zika dan dikaitkan dengan microcephaly, yaitu kondisi bayi dilahirkan dengan ukuran otak jauh lebih kecil.
Nyamuk tersebut berkembang biak di daerah tropis, termasuk Thailand, yang menunjukkan peningkatan kasus demam sejak beberapa bulan terakhir. Virus Zika pertama kali terdeteksi di Afrika pada 1947. Virus ini dianggap penyakit ringan hingga wabah dinyatakan terjadi di Amerika Latin tahun lalu.
REUTERS | BANGKOK POST | YON DEMA