TEMPO.CO, Beijing - Puluhan ribu warga Cina terancam bakal tak bisa merayakan Imlek bersama keluarga lantaran salju menyelimuti kawasan Provinsi Guangdong. Menurut laporan media pemerintah, mereka kini telantar di stasiun Guangzhou, setelah salju dan es berada di mana-mana.
Banyak kereta api yang menuju ibu kota Provinsi Guangdong itu terpaksa dibatalkan atau ditunda setelah kawasan utara dan selatan Cina dihantam kebekuan. "Kondisi ini menyebabkan tidak ada moda angkutan untuk mengantarkan para pelaju," demikian ditulis media pemerintah.
Polisi mengatakan sebagian besar para pelaju telantar di dua stasiun utama, Guangzhou dan Guangzhou Timur. "Jumlah mereka diperkirakan mencapai sekitar 100 ribu orang pada Senin petang, 1 Februari 2016," kata polisi. Untuk mengamankan mereka, pemerintah Cina mengerahkan sekitar 4.000 polisi dan petugas keamanan lain.
Kantor berita Xinhua, dalam laporannya, Selasa, 2 Februari 2016, menulis, saat jam makan siang, stasiun Guangzhou dan kawasan di sekitarnya dipadati tak kurang dari 50 ribu orang karena kereta yang mereka tumpangi batal berangkat.
Pemerintah Cina memperkirakan 2,9 miliar orang akan melakukan perjalanan pada masa libur Imlek, yang jatuh pada 8 Februari 2016. Ini pergerakan manusia terbesar di dunia. Bagi masyarakat Cina, momen Imlek perlu dirayakan bersama keluarga.
Selimut salju juga membekap stasiun kereta api di Kota Shanghai. Sebagaimana dilaporkan lembaga penyiaran China Central Television, peristiwa tersebut memaksa sekitar 30 ribu orang yang akan melakukan perjalanan terpaksa menunggu berjam-jam pada Senin, 1 Februari 2016, sebelum mereka pindah ke armada lain.
"Cuaca buruk ini dapat menimbulkan kekacauan jika situasinya berlanjut," kata polisi yang tak bersedia disebutkan namanya. Polisi meminta penumpang tidak pergi ke stasiun kereta api jika belum saatnya berangkat karena dapat menambah kepadatan stasiun.
MYSINCHEW | CHOIRUL AMINUDDIN