TEMPO.CO, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, virus Zika yang menyebar di Amerika diyakini memiliki kaitan dengan cacat lahir akan menyebabkan antara 3 juta sampai 4 juta orang akan terinfeksi. Direktur WHO, Margaret Chan mengatakan, infeksi yang disebabkan nyamuk yang awalnya ancaman ringan menjadi salah satu bagian yang mengkhawatirkan.
Margaret mengatakan, WHO akan mengirimkan pejabat pada Senin untuk membantu menentukan tingkat reaksi internasional terhadap wabah virus yang menyebar dari Brasil tersebut. "Tanda peringatan sangat tinggi. Virus Zika menyebar dengan cepat," kata Margaret pada pertemuan bersama anggota dewan eksekutif WHO dikutip Guardian pada 29 Januari 2016.
Sampai hari ini, kasus dilaporkan telah menyebar di 23 negara dan wilayah di Amerika. Penyebaran virus ini membuat pemerintah didesak melarang wanita hamil pergi ke area yang terinfeksi. Hingga kini, belum ada vaksin untuk mengobati virus itu. Virus juga dikaitkan dengan microcephalus, yaitu kondisi serius yang menyebabkan gangguan perkembangan seumur hidup.
Ahli penyakit menular di kantor regional WHO, Marcos Espinal mengatakan 3 sampai 4 juta kasus melibatkan virus Zika tetapi tidak memberi informasi leih lanjut mengenai dimana dan kapan waktunya. Diperkirakan sekirtar 80 persen orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala dan sulit untuk mengidentifikasi apakah terinfeksi atau sebaliknya.
Departemen Kesehatan Brasil mengatakan, pada November 2015, virus yang disebabkan cacat janin dikenal sebagai microcephhaly dimana bayi yang dilahirkan berkepala kecil. Sejak September, Brasil melaporkan terdapat 4.000 kasus bayi mengalami microcephaly. Presiden Brasil Dilma Rousseff menyatakan perang melawan nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan virus ini.
Negara tersebut kini sedang berfokus membasmi lokasi pembiakan nyamuk. Meskipun kaitan langsung virus Zika yang menyebabkan kecatatan kelahiran masih belum disahkan namun, kemungkinan besar virus itu cenderung memiliki kaitan.
GUARDIAN | YON DEMA