TEMPO.CO, Aden - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyatakan bertanggung jawab atas ledakan mobil di depan kediaman presiden di selatan Aden, Yaman, Kamis, 28 Januari 2016.
Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi berada di kediamannya, di Istana Maashiq, saat kejadian. Namun Mansour Hadi selamat.
Kantor Berita Saba, seperti dilansir Reuters, Jumat, 29 Januari 2016, menyebutkan sebelas orang terluka akibat serangan ini.
"Sebuah mobil dihadang ketika berusaha menembus penjagaan luar dan pihak keamanan berusaha menghalangi mobil tersebut dengan memberikan tembakan dan berusaha menjinakkannya," kata pernyataan tersebut.
Berdasarkan laporan tersebut, enam orang terbunuh. Lima orang di antara mereka merupakan petugas pengamanan istana dan satu warga sipil.
Sementara itu, masyarakat setempat dan saksi mata sebelumnya menyatakan ada tujuh orang yang meninggal dan sepuluh orang terluka. Sebagian besar korban adalah warga sipil.
Serangan ini adalah yang terbaru dalam serangkaian serangan mematikan yang dilakukan oleh militan Islam, yang ditujukan kepada Pemerintah Yaman dan petugas pengamanan.
Dalam sebuah pernyataan yang beredar di dunia maya, ISIS mengatakan serangan tersebut merupakan bom bunuh diri yang dilakukan oleh seseorang bernama Abu Hanifa al-Hollandi.
REUTERS | MAWARDAH NUR HANIFIYANI