TEMPO.CO, Teheran - Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan, iran tidak mengajukan permintaan khusus kepada pejabat museum Roma menutup patung-patung telanjang, namun dirinya sangat menghargai sambutan yang diterimanya.
Rouhani tertawa saat ditanya wartawan soal penutupan patung-patung telanjang yang menjadi headline media di dunia pada tiga hari kunjungannya yang berakhir pada, Rabu, 27 Januari 2016, di Italia. Bahkan politisi italia mengencam sikap pejabat museum Italia karena dianggap sebagai "penundukan budaya" Italia.
"Iran tidak mengajuka permintaan khusus menutup patung telanjang itu. Dari pihak kami pun tidak pernah melakukan kontak dengan pejabat museum," ucap Presiden Rouhani kepada wartawan.
Namun, dia menambahkan, "Saya tahu bahwa rakyat Italia sangat senang menjamu tamu, sebuah masyarakat yang berusaha melakukan hal terbaik bagi tamu mereka. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas semua itu."
Presiden Iran juga mengatakan kepada wartawan pada Rabu, 27 januari 2016, kebebasan berekspresi tidak berarti menafikan keimanan masyarakat. Dia melanjutkan, dirinya dan Paus membicarakan masalah itu di Vatikan, Selasa, 26 Januari 2016.
"Kebebasan berpendapat bukan berarti masyarakat dengan seenaknya melakukan apa yang mereka inginkan."
Pernyuataan Rouhan itu disampaikan beberapa jam sebelum tiba di Paris, Prancis, untuk melakukan kunjungan kenegaraan berikutnya di Eropa.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN