Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kejam, Perlakuan Australia terhadap Primata untuk Riset  

image-gnews
Seekor bayi simpanse Fumo menikmati balok es sembari bermain di Kebun Binatang Taronga, Sydney, Australia, 20 November 2015. Penjaga primata di kebun binatang ini mengisi balok es dengan makanan simpanse agar tetap dingin untuk menyiasati prakiraan suhu yang tinggi di Sydney. Getty Images/Cameron Spencer
Seekor bayi simpanse Fumo menikmati balok es sembari bermain di Kebun Binatang Taronga, Sydney, Australia, 20 November 2015. Penjaga primata di kebun binatang ini mengisi balok es dengan makanan simpanse agar tetap dingin untuk menyiasati prakiraan suhu yang tinggi di Sydney. Getty Images/Cameron Spencer
Iklan

TEMPO.CO, Sydney - Kelompok pencinta hewan mengecam penggunaan primata untuk berbagai percobaan di Australia. Lembaga lingkungan hidup Australia dalam keterangannya kepada Sydney Morning Herald menyatakan ratusan monyet yang didatangkan ke Australia untuk dipakai penelitian kedokteran telah menimbulkan masalah etika serius. "Termasuk kecaman dari kelompok pencinta binatang," demikian pernyataan lembaga ini.

Menurut data yang dimiliki kelompok penyayang binatang yang tergabung dalam Australia’s Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (RSPCA), selama lebih dari 15 tahun, sebanyak 370 primata telah menjadi bagian dari percobaan. Parahnya, RSPCA menjelaskan, para ahli yang melakukan percobaan tersebut tidak memiliki pengalaman merawat binatang ini.

Selama ini, pemerintah Australia menggelontorkan dana miliaran rupiah untuk berbagai penelitian. Adapun rumah sakit yang juga menggunakan primata ini untuk percobaan, RSPCA menerangkan, menolak memberikan keterangan detail mengenai kondisi primata yang diteliti, termasuk berapa jumlah yang mati atau dibunuh.

Percobaan yang dilakukan para ilmuwan dianggap kejam oleh para pencinta binatang. Ada satu laporan yang menyebutkan seekor babon mati setelah mendapat transplantasi ginjal dari babi. Kekejaman lainnya, menurut penyayang binatang, para ilmuwan memberikan obat-obatan melebihi takaran terhadap seekor marmot untuk diambil matanya demi percobaan pembedahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pelanggaran percobaan itu terutama dilakukan Dewan Penelitian Medis dan Kesehatan Nasional (NHMRC) terhadap koloni babon di Wallacia, Sydney Barat. Di antara 370 primata yang diimpor, sebanyak 255 monyet ekor panjang dari Indonesia, 46 owl monkey (monyet mirip burung hantu) dari Amerika Serikat, 59 marmot dari Swedia dan Prancis, serta 10 monyet ekor panjang dari Prancis.

Kelompok ini menyatakan primata adalah bintang yang memiliki kecerdasan tinggi dengan perilaku dan struktur sosial kompleks. Melakukan percobaan menggunakan binatang ini demi ilmu pengetahuan menimbulkan masalah etika yang serius. "Dampak dari penelitian ini adalah membuat primata tersebut sakit atau menderita. Anehnya, beberapa eksperimen menggunakan binatang lagi untuk penelitian, bahkan dibunuh," demikian pernyataan RSCPA.

RT | CHOIRUL AMINUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

1 hari lalu

Petugas menurunkan sapi impor dari Australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 15 April 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

Kementan akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia untuk melakukan investigasi terkait kasus tersebut di Indonesia.


Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

3 hari lalu

Petugas Airnav memantau pergerakan pesawat di menara kontrol Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Jumat 29 April 2022. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat pergerakan penumpang angkutan umum di semua moda transportasi mengalami peningkatan pada H-5 Lebaran 2022. Sementara itu, secara kumulatif sejak H-7 Lebaran 2022 pergerakan penumpang transportasi udara tercatat merupakan yang tertinggi. TEMPO/Subekti.
Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

Indonesia mengambil alih pengaturan ruang udara di Kepri dan Natuna dari Singapura, namun masih menguasai FIR wilayah Australia dan Timor Leste


Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

6 hari lalu

Peluncuran program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) fase ketiga, pada 21Maret 2024 di Jakarta. Ini merupakan kemitraan pendidikan antara Pemerintah Australia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.


Australia Perketat Aturan Visa Pelajar, Ini Ketentuan Barunya

6 hari lalu

ilustrasi visa (pixabay.com)
Australia Perketat Aturan Visa Pelajar, Ini Ketentuan Barunya

Australia akan memperketat aturan visa bagi pelajar asing setelah angka migrasi kembali mencapai rekor tinggi.


Petinggi Kantor Berita ABC Australia Dituntut Mundur karena Pecat Jurnalis Pengkritik Israel

8 hari lalu

Antoinette Lattouf. Dok. Antoinette Lattouf
Petinggi Kantor Berita ABC Australia Dituntut Mundur karena Pecat Jurnalis Pengkritik Israel

Staf lembaga penyiaran publik Australia ABC menuntut pengunduran diri kepala konten, Chris Oliver-Taylor atas pemecatan jurnalis Antoinette Lattouf


Pesawat Jetstar Tujuan Bali dari Melbourne Putar Balik Gara-gara Penumpang Mengamuk

8 hari lalu

Jetstar Asia menambah penerbangandari Singapura ke Jakarta
Pesawat Jetstar Tujuan Bali dari Melbourne Putar Balik Gara-gara Penumpang Mengamuk

Seorang penumpang Jetstar mengamuk di dalam pesawat hingga menyebabkan penerbangan tujuan Bali itu dibatalkan.


13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

8 hari lalu

Australia dalam sepekan harus menyiapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona di resor ski. Foto: @thredboresort
13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

Studi hujan salju di masa depan mengungkap ladang ski dipaksa naik ke dataran lebih tinggi dan terpencil. Ekosistem pegunungan semakin terancam.


Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

10 hari lalu

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

Perbedaan letak geografis masing-masing negara mempengaruhi durasi puasa.


Mengenal Manggis Purwakarta yang Sukses Tembus Pasar China

13 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Mengenal Manggis Purwakarta yang Sukses Tembus Pasar China

Manggis menjadi salah satu produk pertanian unggulan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, setelah berhasil menembus pasar China.


Gaza Krisis Pangan, Australia Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

13 hari lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Gaza Krisis Pangan, Australia Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengumumkan Australia akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA.