TEMPO.CO, Jakarta - Wanita-wanita di Amerika Latin diimbau oleh pemerintahnya untuk menghindari atau menunda kehamilannya. Imbauan ini dikeluarkan setelah munculnya beberapa kasus bayi lahir cacat disebabkan oleh virus.
Imbauan berawal disuarakan di Brasil. Kini perempuan di El Salvador juga didesak untuk menghindari kehamilan selama dua tahun ke depan guna menghentikan bayi dari lahir cacat disebabkan oleh virus yang mengamuk di negara Amerika Selatan.
Virus yang disebut Zika tersebut tersebar melalui gigitan nyamuk Aedes memang sudah menjadi momok di Amerika Selatan dan Kepulauan Karibia.
Di Kolombia, yang memiliki tingkat infeksi Zika tertinggi kedua setelah Brasil, pemerintah juga menasihati wanita untuk menunda kehamilan, tapi hanya untuk enam sampai delapan bulan.
Brasil merupakan negara yang memiliki kasus tertinggi terkait virus Zika. Departemen Kesehatan Brasil mengatakan jumlah tersangka kasus mikrosefali meningkat menjadi 3.893 pada 16 Januari dari 3.530 kasus 10 hari sebelumnya. Jumlah kematian bayi cacat dilaporkan naik menjadi 49.
Seperti yang dilansir ITV News pada 22 Januari 2016, selain di Amerika Latin, Di Amerika Serikat kasus Zika juga tercatat. Pekan lalu, otoritas kesehatan AS menegaskan kelahiran bayi dengan microsefali di Hawaii dari seorang ibu yang telah terinfeksi virus Zika saat mengunjungi Brasil tahun lalu.
Jika terserang virus ini, para bayi akan menderita mikrosefali, gangguan neurologis yang menghambat pertumbuhan tengkorak bayi. Biasanya, harapan hidup bagi bayi yang lahir dengan kondisi ini sangat tipis. Dalam 90 persen kasus, fungsi otak juga mengalami penurunan.
Virus Zika pertama kali ditemukan di Afrika pada tahun 1940-an, dalam tubuh kera makak. Seiring berjalannya waktu, daerah persebarannya meluas hingga ke Brasil, Panama, Meksiko, Suriname, Kolombua, dan Paraguay. Infeksi virus ini sangat berbahaya, terutama bagi wanita hamil.
Wanita hamil yang tubuhnya terinfeksi virus ini berpotensi melahirkan bayi mikrosefalus, atau berotak kecil. Akibatnya, anak akan memiliki keterbatasan dalam perkembangan mental dan fisiknya. Ciri-ciri bayi yang lahir memiliki ukuran otak dan kepala yang jauh lebih kecil ketimbang ukuran normal. Catatan World Health Organization (WHO) menuliskan 2 ribu bayi terjangkit cacat ini.
Sementara bagi orang dewasa, dalam kurun waktu 3 hingga 12 hari setelah terkena virus, akan terkena demam, bercak merah, sakit kepala dan linu di persendian. Kasus terburuk diiringi dengan sindrom Guillain-Barre, atau radang yang menyebabkan kerusakan sel saraf. Namun, belum tercatat pasien yang mati karena virus ini. Selain gigitan nyamuk, hubungan seksual juga bisa menularkan virus.
Beberapa peneliti menyebutkan virus ini dapat menjadi bahaya global baru, dan masih terus memperdalam kajian virus ini. Ada yang menyebut virus Zika tak terlalu berbahaya bila dibandingkan kerabatnya –demam kuning serta demam berdarah.
ITV|YON DEMA
Baca juga:
Catur Haram, Grandmaster Sebut Fatwa Ulama Saudi Tragedi
Misteri Kopi Mirna dan Arti Penting Celana Jessica