TEMPO.CO, Pyongyang - Korea Utara, Jumat, 22 Januari 2016, menyatakan telah menahan seorang mahasiswa sebuah universitas di Amerika Serikat karena dianggap melakukan kegiatan antipemerintah Korea Utara.
Menurut laporan kantor berita Korea Utara, KCNA, warga Amerika itu ditahan terkait dengan aksinya yang dianggap bertentangan dengan Pemerintah Demokratik Rakyat Korea Utara (DPRK) setelah memasuki negeri itu diam-diam dengan visa turis demi kepentingan pemerintah AS dan melakukan manipulasi.
KCNA mengidentifikasi orang tersebut sebagai Warmbier Otto Frederick, seorang mahasiswa di Universitas Virginia. Kantor berita Reuters mencatat, berdasarkan situs Universitas Virginia, Warmbier adalah seorang alumnus di perguruan tinggi tersebut. Disebutkan pula dalam laman Facebook, Warmbier berasal dari Ohio yang sedang menempuh pendidikan di UVA.
Warmbier pergi ke Korea Utara melalui perusahaan agen wisata di Cina, Young Pioneer Tours. Perusahaan ini membenarkan kabar bahwa salah seorang peserta tur, Warmbier, ditahan pihak berwenang Korea Utara pada 2 Januari 2016.
"Kami sangat menaruh perhatian terhadap penahanan warga negara kami di Korea Utara," ucap seorang pejabat di Kedutaan Besar AS di Seoul, Korea Selatan, kepada Reuters.
Sebelumnya, pada awal bulan ini, CNN melaporkan bahwa Pyongyang telah menahan warga negara AS lain karena dituduh menjadi mata-mata. Warga AS yang ditahan itu bernama Kim Dong Chul. "Dia ditahan karena dituding melakukan kegiatan spionase dan mencuri rahasia negara," demikian ditulis CNN.
CBN NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN