TEMPO.CO, Teheran - Pemimpin Agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengecam serangan terhadap kantor kedutaan besar Arab Saudi di Teheran, awal bulan ini. "Aksi itu benar-benar buruk," ucapnya, Rabu, 20 Januari 2016.
Pernyataan keras Khamenei itu disampaikan melalui situs pribadinya. Di laman tersebut, Khamenei juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Pengawal Revolusi yang menahan sekelompok angkatan laut Amerika Serikat di perairan Teluk pekan lalu. "Mereka telah melaksanakan tugas dengan benar."
Kedutaan Arab Saudi di Teheran diserbu massa pada 3 Januari 2016 setelah pihak Kerajaan menghukum mati ulama Syiah, Nimr al-Nimr, pada 2 Januari 2016. Selain al-Nimr, Saudi mengeksekusi 46 tahanan lainnya karena dianggap melakukan kerusuhan di negeri minyak tersebut.
Akibat serbuan massa tersebut, Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran disusul pengusiran para diplomat Iran dalam waktu 72 jam. Langkah Saudi tidak sendirian dalam menyikapi kemarahan warga Iran.
Sejumlah negara Teluk setali tiga uang dengan Saudi. Mesir mengambil sikap yang sama, termasuk Somalia, negara di Afrika yang mendapatkan janji bantuan keuangan jika memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran. Adapun Kuwait dan Qatar bersikap lebih moderat, kedua negara itu hanya memanggil pulang duta besarnya.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN