TEMPO.CO, Jakarta - Menyusul penangkapan gembong narkoba nomor wahid, El Chapo, Drug Enforcement Administration (DEA) atau badan antinarkoba Amerika Serikat memburu seorang perempuan yang dijuluki “wanita hantu” asal Kolombia. Maria Teresa De Osorio Serna, nama perempuan itu, diyakini telah terlibat pencucian uang dan konspirasi penyelundupan kokain.
Sebagaimana dilansir laman Metro.co.uk, 16 Januari 2016, tidak banyak orang yang mengetahui tentang De Serna sehingga ia dijuluki “wanita hantu”. Meski julukan itu menyeramkan, De Serna punya nama alias yang terdengar lebih sopan dan halus, yakni Maria Teresa Correa, Gloria Bedoya, dan Iris Conde.
Baca juga: (Kisah Penangkapan Gembong Narkoba Meksiko, El Chapo)
DEA menggambarkan “wanita hantu” sebagai Hispanik dengan rambut hitam, mata cokelat, dan tulang pipi yang unik. Dia diperkirakan lahir antara 1945 dan 1950. Ia terakhir kali terlacak di Florida, Amerika Serikat, dan sekarang belum diketahui keberadaannya.
Meski DEA menjadikan De Serna sebagai target utama dan tengah melacak koneksinya dengan kartel Medellin, di negara asalnya, Kolombia, perempuan ini bebas dari tuntutan hukum.
De Serna diyakini telah mencuci uang jutaan dolar untuk kartel Medellin dan menjadi terkenal berkat raja obat bius, Pablo Escobar. (Baca juga: El Chapo Tertangkap, di Sinilah Awal Mula Jejaknya Terendus)
Escobar mengendalikan kerajaan obat dari Kolombia. Dia bertanggung jawab untuk menyelundupkan sejumlah besar kokain ke Amerika Serikat hingga terbunuh pada 1993.
Peran De Serna dalam jaringan tersebut tidak diketahui. Ia memiliki identitas ganda dan kemampuan mengelak, sehingga DEA diduga memiliki informasi yang sangat terbatas guna melacak jaringan ini.
METRO.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA