TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah diplomat top Arab Saudi dan Amerika Serikat, yang sedang mengadakan pertemuan di London di tengag ketegangan antara Kerajaan dan Iran, mengutuk ledakan bom di Jakarta, Kamis, 14 januari 2016. "Serangan itu justru memperkuat kerjasama kami dalam memerangi momok teroris yang menakutkan," kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al-Jubeir.
Berbicara di hotel yang sama di London, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, setali tiga uang dengan rekannya dari Saudi. Kerrry mengatakan, "Aksi teror ini tidak bakal sanggup mengintimidasi bangsa dan negara dalam melindungi warganya untuk meraih pendidikan, pekerjaan, dan memperoleh masa depan yang baik." Dia melanjutkan, "Tidak ada tindakan teror yang dapat menawarkan sesuatu kecuali kematian dan kehancuran."
Serangan teror di Jakarta, Kamis pagi, 14 Januari 2016, mengakibatkan sedikitnya tujuh orang tewas, lima di antaranya adalah pelaku serangan. Adapun seorang petugas kepolisian juga tewas dalam aksi tersebut. Sementara puluhannya luka-luka, mereka sedang dalam perawatan di rumah sakit.
Sebelumnya, Singapura dan Australia juga mengecam tindakan teror di Jakarta. Kementerian Luar Negeri Singapura mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Singapura sangat terkejut atas terjadinya multiledakan di Jakarta yang menewaskan sejumlah warga sipil tak berdosa.
"Kami mengutuk serangan ini dan menyampaikan dukacita mendalam kepada keluarga korban. Kami mendukung upaya pemerintah Indonesia menyeret pelaku ke meja hijau," demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Singapura.
NEW YORK TIMES | STRAIT TIMES | CHOIRUL AMINUDDIN