TEMPO.CO, Istanbul - Pelaku bom bunuh diri yang menewaskan 10 wisatawan—hampir seluruhnya warga negara Jerman—di jantung sejarah Istanbul, Selasa, 12 Januari 2016, terdaftar sebagai imigran di Turki.
"Namun dia bukan orang militan yang diburu petugas keamanan," kata Menteri Dalam Negeri Turki Efkan Ala, Rabu, 13 Januari 2016.
Ketika ditanya tentang laporan media di Turki yang menyebutkan pelaku ledakan terdaftar di kantor imigrasi di Istanbul seminggu lalu, Efkan Ala membenarkannya. Sidik jari pelaku terekam di kantor otoritas Turki.
"Penilaian Anda mengenai sidik jari pelaku yang ada di kantor otoritas Turki benar. Sepertinya dia sengaja dikirimkan kepada kami melalui negara lain," katanya dalam acara jumpa pers bersama rekannya dari Jerman, Thomas de Maiziere.
Koran Turki, Haberturk, dalam laporannya menulis identitas pelaku bom bunuh diri diketahui dari sidik jarinya di tempat kejadian perkara. Adapun Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus mengatakan, pada Selasa, 12 Januari 2016, sesuai dengan potongan tubuh pelaku di tempat kejadian, "Dia seorang pria kelahiran 1988."
REUTERS | CHOIRUL AMINUDDIN