TEMPO.CO, ISTANBUL – Polisi Turki telah menahan tiga warga negara Rusia yang diduga terkait dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyusul serangan bom bunuh diri di Istanbul yang menewaskan 10 wisatawan. Demikian laporan kantor berita Dogan yang dikutip dari laman Reuters.
Polisi di kota Mediterania, Antalya, itu juga menyita dokumen dan kepingan CD selama pencarian di tempat para tersangka tinggal.
Washington Post, mengutip dari Anadolu Agency, menulis polisi anti-terorisme melakukan penggerebekan pada Rabu, 13 Januari 2016, sehari setelah pengebom bunuh diri meledakkan bom di distrik bersejarah Istanbul, sehingga menewaskan 10 warga asing—kebanyakan dari mereka wisatawan Jerman.
Konsulat Jenderal Rusia di Ankara menegaskan penahanan tiga warganya. "Alasan penahanan mereka sedang diklarifikasi," kata Konsul Rusia Alexander Tolstoy Pyatenko, menurut kantor berita Tass.
Anadolu mengatakan tersangka terlibat dengan kelompok teror dengan memberikan dukungan logistik kepada ISIS.
Kementerian Luar Negeri Rusia, pada November 2015, mengatakan 2.719 warga Rusia telah pergi ke Suriah untuk bertempur bersama ISIS. Dari jumlah tersebut, 160 tewas, 73 kembali, dan 36 telah ditangkap, menurut Oleg Syromolotov, wakil menteri urusan luar negeri.
REUTERS | WASHINGTON POST | MECHOS DE LAROCHA