TEMPO.CO, Berlin – Menteri Kehakiman Jerman mengatakan kepada koran Jerman bahwa kejahatan di Cologne saat perayaan Tahun Baru telah dirancang atau dipersiapkan sebelumnya. Pernyataan itu dia sampaikan setelah polisi menerima pengaduan warga mengenai kekerasan seks dan perampokan ketika malam Tahun Baru.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan kepada media massa Ahad, 10 Januari 2016, polisi Cologne mengatakan, mereka sedang menyelidiki 516 laporan kriminal. Dari jumlah tersebut, 40 persen di antaranya diduga karena kekerasan seks. Angka ini jauh lebih tinggi ketimbang laporan pada Sabtu lalu.
"Kejahatan tersebut telah dipersiapkan,” kata Menteri Kehakiman Jerman, Heiko Maas, kepada Bild. "Tak ada satupun yang mengatakan kepada saya bahwa ini bukan dikoordinasikan atau dipersiapkan,” ucapnya.
Insiden di Cologne pada malam Tahun Baru kian menimbulkan sentimen anti-imigran di Jerman. "Semua yang terkait dengan kekerasan ini harus secara hati-hati diperiksa." Dia melanjutkan, “ Ada dugaan bahwa tanggal tersebut sengaja dipilih untuk mengacaukan massa, ini dimensi baru.”
Maas mengatakan, dirinya meminta agar aparat penegak hukum segera melakukan tindakan nyata terkait dengan peristiwa malam Tahun Baru di Cologne. “Ada laporan mengenai serangan di Frankfurt, Stuttgart, Hamburg, dimana kaum perempuan mengeluh mendapatkan pelecehan.”
Pihak Keamanan dan sejumah saksi menyebutkan para penyerang sekitar 1.000 orang, kebanyakan pria, yang terkonsentrasi di stasiaun besar Cologne sebelum akhirnya terpecah pada beberapa grup kecil yang melecehkan dan merampok wanita.
Serangan itu terjadi bertepatan dengan perayaan malam Tahun Baru pada Kamis, 31 Desember 2015, waktu setempat. Aparat kepolisian yang menyelidiki kasus ini tengah memusatkan perhatian pada tersangka yang kebanyakan berasal dari Afrika Utara.
AL JAZEERA | BBC.CO.UK | CHOIRUL AMINUDDIN