TEMPO.CO, Tripoli - Sebuah organisasi pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di timur Libya mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap akademi kepolisian Libya, Kamis, 7 Januari 2016. Serangan bunuh diri ini menewaskan sedikitnya 60 orang dan melukai 200 korban lainnya.
Dalam sebuah pernyataan yang diunggah melalu akun Twitter beberapa jam setelah insidenpenyerangan mengatakan, "Serangan bunuh diri itu dilakukan oleh Abu al-Abbas al-Muhajir. Dia meledakkan diri menggunakan truk ditabrakkan ke arah kerumunan polisi yang ada di pangkalan."
Menurut otoritas Libya, akibat serangan bom bunuh diri tersebut setidaknya 60 anggota kepolisian tewas. "200 korban lainnya luka-luka," ujar sumber kepolisian. Dia melanjutkan, "Nama akhir al-Muhajir menujukkan pelaku penyerangan bukan orang Libya.'
Saksi mata mengatakan pada Kamis, 7 Januari 2016 waktu setempat, truk menabrak gerbang akademi polisi di kota pesisir Zliten, sekitar 160 km sebelah timur ibukota, Tripoli. Walikota Zliten Miftah Lahmadi mengatakan truk meledak ketika ratusan calon berkumpul di akademi.
WASHINGTON POST | CHOIRUL AMINUDDIN