TEMPO.CO, Amman -Memanasnya hubungan Arab Saudi dengan Iran membuat negara-negara Timur Tengah mulai merapatkan barisan untuk berada di belakang Riyadh. Tidak terkecuali Yordania yang sebelum ini dianggap tidak terlalu dekat dengan Arab Saudi.
Seperti yang dilansir Jordan Times pada 6 Januari 2015, Raja Abdullah pada Rabu melakukan dua panggilan telepon terpisah dengan Raja Saudi Salman Bin Abdulaziz Al Saud dan Wakil Putra Mahkota Mohammad Bin Abdulaziz Bin Salman untuk menanyakan perkembangan regional.
Dalam dua panggilan telepon tersebut, pembicaraan terfokus pada serangan yang terjadi pada Sabtu pekan lalu terhadap kedutaan Arab di Teheran, Iran. Raja Abdullah menyatakan serangan ke kedutaan Arab Saudi sebagai pelanggaran terang-terangan dari konvensi internasional.
Raja Abdullah memperbaharui dukungan penuh untuk Arab Saudi dalam upaya untuk memerangi terorisme dan ekstremisme dan untuk melindungi keamanan dan stabilitas. Raja juga memanggil duta besar Iran di Amman untuk menyampaikan pernyataan mengutuk keras serangan di kedutaan Saudi.
Sebagai balasan, raja Saudi dan wakil putra mahkota berterima kasih kepada Yordania untuk dukungannya.
Seperti yang dilansir Arab News, Djibouti juga menambah daftar negara yang memutuskan hubungan dengan Iran untuk mendukung Arab Saudi. Negara di Arab Maghrib tersebut memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran pada Rabu sebagai tanda dukungan kepada Arab Saudi.
Djibouti menjadi negara keempat setelah Arab Saudi, Sudan dan Bahrain memutuskan hubungannya dengan Iran setelah serangan terhadap misi diplomatik Arab Saudi di Teheran dan Mashhad.
Uni Emirat Arab (UEA) menurunkan sebagian tingkat hubungannya dengan Iran sementara Kuwait memanggil wakilnya dari Teheran.
Mesir turut melahirkan dukungannya terhadap Arab Saudi, mengutuk intervensi berulang kali Iran dalam urusan regional.
Oman mengutuk serangan terhadap pos diplomatik Arab Saudi di Iran sebagai "tidak dapat diterima". Adapun Turki mengatakan pembunuhan ulama radikal Syiah, Sheikh Nimr al-Nimr, yang memicu serangan oleh demonstran Iran, adalah isu domestik.
Di Doha, Kementerian Luar Negeri turut menyerang intervensi Iran, meskipun tidak mengumumkan kebijakan penurunan derajat hubungan diplomatik dengan Teheran.
JORDAN TIMES|ARAB NEWS|YON DEMA