TEMPO.CO, Beijing - Kementerian Luar Negeri Cina menyatakan telah mengirim utusan ke Arab Saudi dan Iran guna menyerukan semua pihak untuk menahan diri menyusul ketegangan yang meningkat antara kedua negara penguasa Timur Tengah itu.
Dalam misinya tersebut Cina mengirim wakil Menteri Luar Negerinya, Zhang Ming, yang akan lebih dahulu menyambangi Arab Saudi sebelum akhirnya akan menuju ke Iran.
"Kami berharap situasi di Timur Tengah bisa bergerak ke arah perbaikan," kata juru bicara kementerian Hua Chunying, sperti yang dilansir Reuters pada 7 Januari 2015.
Cina selama ini cukup mengandalkan pasokan minyak dari kedua negara tersebut. Namun Cina cenderung untuk meninggalkan diplomasi Timur Tengah dengan empat anggota tetap lain dari Dewan Keamanan PBB, Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Rusia.
Kini, Cina berusaha lebih giat lagi untuk sebisa mungkin terlibat dalam urusan diplomasi.
"Kami berharap bahwa semua pihak dapat tetap tenang dan menahan diri dan tepat menyelesaikan masalah yang relevan melalui dialog dan konsultasi," tambah Hua.
Ketegangan antara Syiah-Sunni mayoritas Iran dan mayoritas Arab Saudi meningkat sejak eksekusi seorang ulama Syiah di Arab Saudi.
Buntut ketegangan kedua negara, Riyadh menarik duta besarnya dari Teheran dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Menyusul di belakangnya negara-negara pendukung lainnya.
Qatar menarik duta besarnya untuk Iran pada Rabu,setelah Bahrain memutuskan hubungan dengan Teheran menyusul serangan pada kedutaan Saudi oleh pengunjuk rasa Iran.
REUTERS|YON DEMA