TEMPO.CO, Paris, Prancis - Seorang pria ditembak mati saat menyerang sebuah kantor polisi di Utara Paris, Kamis, 7 Januari 2016. Saat melakukan aksinya itu pria tersebut dilaporkan memegang pisau dan mengenakan sabuk peledak palsu yang belakangan dipastikan palsu. "Unit pengamanan bom mengkonfirmasi itu palsu," kata sumber polisi seperti dikutip dari laman Trust.Org.
Insiden yang terjadi siang hari ini sempat menimbilkan kegemparan. Sejumlah sekolah dan toko ditutup. Begitu juga dengan jalan yang berada di lokasi kejadian. Tubuh pria itu tergeletak cukup lama karena polisi harus memeriksa jasadnya menggunakan pakaian pelindung dan robot. Sikap hati-hati ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya bom di tubuh pria tersebut. Demikian dilansir laman New York Times.
Kantor polisi yang menjadi target serangan terletak di sebuah distrik multikultural yang memiliki populasi imigran besar. Serangan itu terjadi sekitar satu jam setelah Presiden Perancis François Hollande menyampaikan pidato di depan pasukan di Departemen Kepolisian Paris untuk mewaspadai ancaman terorisme.
Warga Paris saat ini masih dibayang-bayangi Insiden serangan teror yang dilakukan kelompok bersenjata terbaru beberawa waktu lalu. Diantaranya adalah serangan di kantor majalah satir Charlie Hebdo dan serangan 13 November 2015 di sejumlah tempat di kota itu.
MECHOS DE LAROCHA | NY TIMES | TRUST.ORG