TEMPO.CO, Kota Meksiko - Beberapa pria bersenjata menyerang rumah Wali Kota Temixco, Meksiko, yang baru dilantik, Gisela Mota, 33 tahun. Mota tewas ditembak dalam serangan itu pada Sabtu, 2 Januari 2016.
Gisela Mota dibunuh kurang dari 24 jam setelah ia dilantik di Kota Temixco, 90 kilometer dari Kota Meksiko. Kota ini memiliki populasi sekitar 100 ribu jiwa yang menjadikannya kota terbesar keempat di negara bagian Morelos.
Pemerintah Morelos mengatakan dua tersangka penyerang wali kota telah ditembak mati dan dua orang lagi telah ditahan menyusul serangan tersebut.
Seperti yang dilansir NY Daily News pada 3 Januari 2016, sekitar 07.30, waktu setempat, para pembunuh masuk rumah Mota, memukulinya, dan kemudian menembaknya di kepala. Paramedis yang tiba di rumah Mota pada pukul 07.50, mengkonfirmasi bahwa dia telah tewas.
Setelah itu, tersangka yang mencoba melarikan diri dengan sebuah mobil van diikuti polisi, dan terjadi baku tembak antara tersangka dan polisi. Polisi menembak mati dua tersangka dan dua lainnya dibawa ke tahanan.
Gisela Mota merupakan mantan anggota Kongres federal, milik partai sayap kiri Revolusi Demokrat. Partai dibentuk pada akhir 1980-an dan sejak awal berdiri telah menjadi sasaran pembunuhan politik. Gisela Mota adalah penduduk asli Veracruz dan wali kota perempuan pertama Temixco.
Morelos adalah salah satu wilayah paling terkena dampak kekerasan narkoba yang melanda Meksiko, termasuk upaya menculik dan membunuh.
Lebih 100 ribu orang tewas atau dilaporkan hilang di seluruh wilayah negara bagian itu dalam waktu sepuluh tahun terakhir terkait dengan kekerasan narkoba dan politik.
Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto yang menjabat pada Desember 2012 berikrar untuk mengurangi pembunuhan, penculikan, dan kegiatan pemerasan di negara itu.
NY DAILY NEWS | YON DEMA