TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengecam Arab Saudi karena telah mengeksekusi ulama Syiah, Nimr al-Nimr. Ia termasuk salah satu dari 47 orang yang dihukum mati Arab Saudi karena dinilai sebagai teroris.
Khamenei menyatakan Saudi akan menerima “pembalasan Tuhan” atas eksekusi terhadap ulama itu. BBC Minggu, 3 Januari 2016, melansir, Ayatollah lewat akun Twitter-nya mengatakan, Nimr tidak mengajak orang-orang untuk bergabung dalam gerakan bersenjata dan kelompok rahasia.
"Yang dia lakukan hanya menyuarakan kritik," cuit Ayatollah.
Ia menambahkan, "Pertumpahan darah martir yang tidak adil akan berpengaruh cepat dan masif terhadap pembalasan Ilahi yang akan diterima politikus Saudi."
Sebelumnya, para pengunjuk rasa berdemo di depan Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran, Iran, pada Sabtu, 2 Januari 2016. Mereka sempat membakar bagian bangunan kedutaan, tapi bisa dihalau aparat kepolisian. Beberapa ratus orang berkumpul kembali di luar gedung pada Minggu petang waktu setempat.
Pihak berwenang telah mengubah nama jalan di kedutaan itu berada. Penamaan dilakukan setelah dijalankannya eksekusi Nimr, salah satu dari 47 orang yang dieksekusi karena kejahatan terorisme.
Ia merupakan pimpinan pengunjuk rasa antipemerintah yang mencuat di Arab Saudi hingga berujung penangkapannya pada 2012.
FRISKI RIANA