TEMPO.CO, Jakarta - Karnaval Bunga Mawar atau Rose Pasadena di California, Amerika Serikat, dientakkan oleh tulisan yang muncul di langit. Setelah lima pesawat terbang beratraksi, sebuah pesan dari asap yang ditinggalkan pesawat mengagetkan pengunjung. Bunyinya, “Amerika hebat, Trump menjijikkan. Siapa pun selain Trump adalah Amerika.”
Dilansir dari laman Reuters, Jumat, 1 Januari 2016, pesan yang ditampilkan lewat aksi akrobatik itu diatur seorang pengusaha Alabama, Stan Pate, sebagai protes keras terhadap Donald Trump yang maju sebagai calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik. “Ini masih permulaan,” ujar Pate saat ditemui media seusai festival yang ditonton lebih dari ratusan ribu warga Amerika tersebut.
Pate saat itu tidak gamblang menanggapi pertanyaan wartawan tentang maksud pesan yang dirancangnya untuk Donald Trump itu. Namun dia mengatakan sudah membayar mahal agar bisa memunculkan pesan anti-Trump.
Pate, melalui pendukungnya, juga menampilkan pesan serupa dalam karnaval yang menampilkan kendaraan-kendaraan berhias aneka bunga yang disusun menyerupai berbagai bentuk tersebut. Rose Parade Pasadena itu juga didukung pasukan berkuda dan marching band.
“Kandidat Presiden AS lain tak perlu masuk dalam genangan lumpur seperti dia,” ujar Pate memberi perumpamaan atas sikap Trump yang menurutnya tercela. Pate, seperti dikutip Reuters, adalah pengusaha properti layaknya Trump. Dia sudah berulang kali menjadi sponsor kampanye sejumlah politikus Amerika, baik dari Partai Demokrat maupun Republik. Lewat aksi yang diaturnya dalam Rose Parade di Pasadena kali ini, Pate menentang munculnya Trump sebagai calon orang nomor satu di AS.
Trump dikritik pedas oleh sejumlah pihak karena komentarnya dalam kampanye Partai Republik. Trump pernah menuduh imigran Meksiko sebagai pelaku pelecehan dan pengedar narkoba. Yang lebih parah, Trump sempat menyarankan pelarangan bagi warga muslim masuk AS sebagai respons atas penembakan brutal yang terjadi di San Bernardino pada awal Desember 2015.
Aksi Pate dalam festival tersebut belum ditanggapi Trump atau tim suksesnya yang berasal dari Partai Republik.
YOHANES PASKALIS