TEMPO.CO, Jakarta - Nama Trump kembali membuat geger jagat maya. Kali ini bukan Donald Trump yang berulah, tapi sang putra, Donald Trump Jr. Putra Trump tersebut kedapatan berfoto dengan pose seperti setelah berburu gajah, lengkap dengan mayat gajah dan potongan ekornya.
Pengunggah foto tersebut adalah Mel Reynolds, mantan anggota legislatif Amerika Serikat dari Partai Demokrat. Foto tersebut diunggah Renolds dalam akun Twitter miliknya, @melreynoldsU pada 26 Desember 2015.
“Seorang pria dewasa mengambil gambar mengerikan dengan memegang ekor gajah yang telah dia potong. Kebetulan pria tersebut adalah putra Donald (Trump),” ujar Reynold dalam deskripsi foto yang dia unggah di akun Twitter-nya.
Dalam foto tersebut, Trump Junior terlihat memegang ekor gajah yang terpotong sambil sedikit tersenyum. Ekor tersebut dipegangnya dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya memegang pisau. Trump Junior yang mengenakan kemeja biru keabu-abuan dengan celana panjang berwarna krem tersebut menggantungkan sedikitnya dua belas peluru di pinggangnya.
Di sebelah Trump Junior, terdapat senapan dan seekor gajah yang tersungkur. Diduga gajah tersebut adalah hasil buruan Trump Junior. Dalam foto, tidak diperlihatkan jelas wujud seutuhnya dari gajah tersebut, sedangkan lokasi foto belum diketahui secara pasti. Namun melihat latar belakang foto yang dipenuhi ilalang dan pepohonan, diduga foto tersebut diambil di hutan.
Baca Juga:
“Bila anak Trump datang ke Chicago, dia akan ditembak sebanyak 16 kali karena dia kedapatan memiliki pisau yang digunakan untuk memotong ekor gajah,” ujar Reynolds dalam akun Twitter-nya.
Reynolds sendiri memang berasal dari Partai Demokrat dan dia memang anti terhadap Trump, yang kini mengajukan diri sebagai calon Presiden Amerika Serikat 2016. Bahkan dalam laman Twitter-nya, Reynlods menyebut Trump adalah penyebab kebencian terhadap SARA di Amerika Serikat.
“Trump tidak menargetkan memenangkan pemilih Demokrat, pemilih Republik, atau pemilih independen. Sasarannya adalah 73 persen orang Amerika yang berkulit putih!” ucap Reynolds sembari mengecam strategi kampanye Trump itu berbau narsisme.
BAGUS PRASETIYO