TEMPO.CO, Jakarta -Kabar duka datang dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Roma. Salah seorang stafnya, Tazwin Hanif, meninggal setelah gagal diselamatkan tim dokter. Hanif adalah staf KBRI Roma meninggal akibat musibah kebakaran beberapa waktu lalu. “Benar, Pak Tazwin Hanif sudah meninggal,” ujar Wakil Duta Besar RI di Roma, Des Alwi, saat dihubungi, Sabtu, 26 Desember 2015.
Musibah kebakaran memaksa Tazwin menjalani perawatan di Rumah Sakit Umberto, Roma sejak 2 Desember lalu. Staf Konselor Mulilateral itu dibantarkan setelah jatuh dari lantai dua gedung KBRI. Saat itu Tazwin sempat berjuang memadamkan api dengan alat pemadam. Namun usaha itu tak mampu melawan amukan api yang disertai asap tebal. Ia memilih menyelamatkan diri dengan cara melompat.
Baca: Kantor KBRI Roma Dilumat Si Jago Merah
Des menjelaskan, Tazwin meninggal pada pukul. 16.25 waktu setempat. Tanda-tanda kepergiannya sempat dikabarkan tim dokter setelah ia terbaring koma dalam tiga hari terakhir. “Harapan hidupnya sangat tipis. Menurut dokter, hanya takdir yang bisa menyelamatkannya,” kata Des. Sebelum itu, kata Des, tim dokter sudah berupaya menyelamatkan nyawa Tazwin dengan serangkaian operasi.
Tazwin adalah staf Kementerian Luar Negeri yang ditugaskan di KBRI Roma sejak dua tahun terakhir. Sebelumnya, ia pernah tercatat berkarir di KBRI Den Haag dan Berlin. Pria kelahiran Padang itu meninggalkan seorang istri dan tiga anak. Menurut rencana, jasad Tazwin akan diterbangkan ke Jakarta dalam waktu dekat. “Saat ini kami masih mengurus syarat-syarat adminsitrasi,” katanya.
RIKY FERDIANTO