TEMPO.CO, Jakarta - Seorang guru Taman Kanak-kanak yang sebelumnya mengaku ditusuk oleh seorang pria yang meneriakkan kata ‘Negara Islam’ ternyata mengarang cerita tersebut. Hal ini diketahui dari keterangan jaksa setempat.
Guru berusia 45 tahun yang belum diketahui namanya ini, mengaku diserang saat sedang sendirian di ruang kelas di Aubervilliers, pinggiran Paris. Menurutnya, pria tersebut menyerangnya pada hari Senin pukul 07.10 waktu setempat atau sekitar 11.10 WIB.
"Ini untuk Daesh (Negara Islam), ini peringatan," kata pria rekaan yang diceritakan oleh guru itu. Guru itu telah menerima pengobatan atas luka yang dideritanya di sekitar leher. Jaksa mengatakan, ia melukai dirinya sendiri dengan kotak pemotong.
Jaksa menambahkan, sang guru kini tengah diperiksa ihwal alasan ia berbohong. Insiden itu memicu perburuan teroris di wilayah utara Paris. Polisi berusaha melacak penyerang itu. Cabang antiterorisme dari kantor kejaksaan Paris juga mengadakan penyelidikan.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Najat Vallaud-Belkacem mengunjungi tempat kejadian dan berjanji meningkatkan keamanan di sekolah-sekolah Prancis.
Bulan lalu, majalah terbitan ISIS berbahasa Prancis bernama Dar-al-Islam baru-baru ini mendesak pengikutnya untuk membunuh guru di Prancis. Para guru digambarkan sebagai "musuh Allah" karena mengajarkan sekularisme kepada murid-murid.
Rachel Schneider dari serikat guru sekolah dasar Prancis SNUipp mengatakan, banyak guru yang merasa khawatir dengan ancaman tersebut. “Kami telah menerima banyak laporan dari rekan-rekan yang sangat khawatir,” ujarnya.
Menurut Rachel, para guru merasa takut pesan tersebut akan menginspirasi orang bertindak tidak baik. Prancis menetapkan siaga tinggi menyusul serangan teror di Paris pada 13 November silam yang menewaskan 130 orang.
BBC | DIKO OKTARA