TEMPO.CO, Jakarta -Duta Besar Prancis untuk Indonesia Corinne Breuze mengatakan saat ini penanganan terorisme merupakan salah satu prioritas utama negaranya. "Presiden kami berkata bahwa negara kami sedang berperang," kata Corinne saat ditemui di Hotel Borobudur, pada Selasa 8 Desember 2015.
Corinne juga mengatakan Prancis telah melakukan koordinasi dengan komunitas internasional untuk melakukan berbagai tindakan melawan ISIS. "Segala hal yang memungkinkan harus dilakukan," ujarnya.
Corinne menambahkan pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Amerika Serikat dan Rusia. Dengan Amerika Serikat mereka meningkatkan kerjasama intelijen kedua negara, dan dengan Rusia mereka juga meningkatkan komunikasi antar kedua negara.
Sedangkan Duta Besar Rusia Mikhail Y. Galuzin mengatakan perlu ada koalisi besar masyarakat internasional untuk melawan ISIS. Menurutnya Rusia memiliki komitmen terhadap koalisi bersama negara barat untuk melawan ISIS. "Harus ada pertukaran informasi untuk melakukan serangan yang efektif," ucapnya.
Bagi Mikhail, peranan negara-negara muslim juga dibutuhkan untuk melawan pengaruh ISIS. Karena menurut Galuzin apa yang ISIS lakukan telah merusak citra agama Islam itu sendiri. "Mereka telah menciderai keagungan dan citra Islam."
Dari keterangan Galuzin, diketahui bahwa Rusia telah memerintahkan kapal-kapal perang mereka di Timur Tengah untuk berperang melawan ISIS. "Melawan terorisme harus ada kerjasama," ia menuturkan.
Duta Besar Amerika Serikat Robert Blake mengatakan pihaknya telah membebaskan kota Tikrit di Suriah dari ISIS. Amerika Serikat juga terus mendorong usaha yang terpadu untuk mengakhiri konflik ini. "Harus ada tekad kuat," ia menjelaskan.
DIKO OKTARA