TEMPO.CO, Bangkok - Kepolisian Thailand mengatakan mereka telah diperingatkan oleh pemerintahan Moskow bahwa sepuluh warga Suriah yang bekerja untuk kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah berada di Thailand sejak Oktober dan tengah merencanakan serangan yang menargetkan warga Rusia.
Laporan itu pertama kali terlihat melalui memo yang bocor, tertanggal 27 November 2015. Dalam memo itu tertulis dengan tanda "mendesak" berasal dari seorang komandan Cabang Khusus Thailand dan dikirim ke kesatuan polisi. Lebih dari 1,5 juta warga Rusia diketahui mengunjungi Thailand pada 2013.
BERITA MENARIK
PSK Maroko di Cisarua Ogah Melayani Pria Lokal
Begini Cerita Pembicaraan Rahasia Jokowi dan Sudirman Said
Komandan tang tentu saja namanya dirahasiakan itu mengatakan bahwa Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) sudah mengatakan Kepolisian Thailand bahwa para anggota militan ISIS asal Suriah telah memasuki negara itu antara 15-31 Oktober 2015 yang diduga menargetkan warga Rusia.
"Mereka melakukan perjalanan secara terpisah. Empat pergi ke Pattaya, dua ke Phuket, dua ke Bangkok dan dua lainnya ke lokasi yang tidak diketahui," demikian bunyi memo itu seperti dikutip dari laman BBC, 4 Desember 2015. "Rencananya adalah untuk menargetkan warga Rusia dan aliansi Rusia dan Thailand."
Memo itu juga mengingatkan pemerintah Thailand untuk meningkatkan keamanan di sekitar daerah yang kemungkinan menjadi target serangan . Pattaya dan Phuket keduanya adalah daerah tujuan wisata populer bagi wisatawan Rusia. Apalagi Natal dan Tahun Baru akan datang sebentar lagi.
Adapun Kepolisian Thailand mengatakan mereka belum dapat mengkonfirmasi kebenaran laporan dari Rusia tersebut dan para pejabat menyerukan warganya untuk tetap tenang. Pihak berwenang mengatakan mereka masih harus menentukan apakah warga Suriah memang benar-benar telah memasuki negara tersebut.
SIMAK PULA
Wapres Kalla Tak Datang ke Resepsi Pernikahan Putri Setya
Rekaman Setya Novanto, Kapolri: Ada Pemufakatan Jahat
Wakil juru bicara Kepolisian Thailand, Songpol Wattanachai, mengatakan memo itu asli, tapi menambahkan: "Sejauh itu berita intelijen perlu dibuktikan. Kami tidak memiliki bukti jika mereka berada di sini," ucapnya. Kepala Umum Dewan Keamanan Nasional Thawip Netniyom mengatakan: "Kami belum menemukan gerakan yang aneh. Semuanya aman, yakinlah."
Komisaris Biro Imigrasi Thailand Nathathorn Prausoontorn mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dari 231 warga Suriah yang telah memasuki Thailand pada Oktober, hanya 21 yang masih ada di negara itu dan ada tidak ada penyimpangan yang dilakukan mereka.
Pada Agustus, sebuah ledakan bom di kuil Bangkok menewaskan 20 orang, menjadi serangan besar pertama pada sasaran wisata di Thailand. Dua muslim Uighur ditangkap dan didakwa, meskipun pihak berwenang mengatakan mereka terkait dengan kelompok penyelundupan, bukan militan Islam.
MECHOS DE LAROCHA | BBC.CO.UK
BACA JUGA
Kemayoran Batal ke DKI, Ahok Murka: Lupakan Saja Asian Games
Begini Mewahnya Kamar Mandi di Rumah Setya Novanto