TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah merilis sebuah video yang berisikan ancaman serangan teror di kota-kota besar di seluruh dunia. Video tersebut menunjukkan dua pria anggota ISIS duduk di pantai dan salah satunya berbicara dalam bahasa Inggris tentang rencana menyerang kota-kota besar. Dua milisi ISIS itu menyebut Paris, New York, dan Moskow.
Dia bersumpah dengan mengatakan "balas dendam telah dimulai" dan "darah akan mengalir". Dan Prancis sebagai titik awal teror ISIS. "Besok Washington. Setelahnya New York, dan kemudian Moskow," ujarnya, seperti dikutip Mirror, 3 Desember 2015.
Kepada Rusia, milisi ISIS itu memperingatkan bahwa waktunya akan datang dan akan menjadi yang terburuk. "Tidak akan ada yang selamat di dunia dari senjata, peluru, dan bahan peledak kami. Kami akan datang kepada Anda."
Pada 2 Desember 2015, ISIS juga merilis video yang diberi judul “The Knights of the Shahadda 2”.
Video itu terutama berfokus pada wawancara dengan anggota milisi asal Jerman. Dia mengenakan seragam tentara saat berbicara di hadapan kamera. Seperti video ISIS lain, musik latar terdengar dimainkan.
Setelah itu, ia tampak mempersiapkan misi bunuh diri. Ia diperkirakan berusia 20 tahun. Rekannya tampak mengantre untuk dipeluk rekan lain. "Selamat tinggal untuk para sahabat," ujarnya.
Selanjutnya video menunjukkan dua ledakan besar dalam adegan malam hari di sebuah lokasi yang dirahasiakan. Mereka yang terlihat di video tersebut diyakini sebagai pelaku ledakan.
Sebelum meledakkan diri, milisi asal Jerman itu menjelaskan kehidupan Barat yang penuh dengan narkoba dan kesenangan telah membuat ia merasa kosong sebelum akhirnya menemukan kebahagiaan dalam Al-Quran.
MIRROR.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA