TEMPO.CO, Istanbul - Sebuah peristiwa menggelikan terjadi di pengadilan Turki pada Rabu, 2 Desember 2015. Hakim yang memimpin persidangan meminta tim ahli menganalisis wajah Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk memutuskan bahwa dia terlihat mirip dengan karakter Gollum dalam film trilogi "Lord of the Rings".
Perihal tersebut dilakukan setelah seorang dokter bernama Bilgin Ciftci ditangkap beberapa waktu lalu untuk tuduhan penghinaan presiden karena membandingkan wajah Endrogan dengan Gollum.
Baca Juga:
Dalam persidangan, pengadilan akan memutuskan Bilgin Ciftci dijatuhi hukuman dua tahun penjara. Namun setelah hakim dan jaksa ragu soal keputusannya, mereka akhirnya meminta tim ahli untuk menganalisis wajah Endrogan.
Ciftci berbagi gambar pada media sosial yang menyamakan Erdogan dengan Gollum, makhluk dengan dua kepribadian antara baik dan jahat di novel dan film fantasi karya JRR Tolkien yang sangat sukses.
Tidak dapat memutuskan apakah Erdogan benar-benar terlihat seperti Gollum, pengadilan di provinsi barat Aydin meminta sekelompok ahli yang terdiri atas dua akademisi, dua psikolog, serta otoritas bioskop untuk menentukan apakah perbandingan itu penghinaan atau bukan.
Hakim mengambil keputusan aneh tersebut setelah mengakui tidak pernah menonton film yang terdiri atas tiga seri yang disutradarai oleh Peter Jackson.
"Pengadilan setuju untuk menunda kasus ini hingga Februari sembari menunggu hasil ahli menganalisis Gollum," tulis koran Turki, Milliyet, seperti yang dilansir France 24 pada 2 Desember 2015.
Setelah perbuatan yang dianggap menghina presiden tersebut, Ciftci dipecat dari rumah sakit dan kemudian sempat ditahan pada Oktober 2015 ketika membandingkan gambar wajah Erdogan ketika makan, mengekspresikan kejutan dan ketakjuban, yang baginya terlihat mirip Gollum.
Kasus ini terjadi di tengah kekhawatiran atas jumlah wartawan, blogger, dan orang-orang biasa yang dibawa ke pengadilan atas tuduhan menghina Erdogan dan pejabat tinggi lainnya.
Dalam kasus lain yang telah mendapatkan perhatian besar, yakni model dan mantan ratu kecantikan Turki, Merve Buyuksarac, yang diadili pada Mei atas tuduhan menghina presiden.
Pekan lalu, dua wartawan Turki yang paling menonjol, yakni editor Cumhuriyet, Bisa Dundar dan kepala biro Ankara, Erdem Gul, ditangkap dengan tuduhan mata-mata dalam kasus yang telah menimbulkan kekhawatiran global.
FRANCE24|YON DEMA