TEMPO.CO, Paris - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyebutkan ada kendala dalam negosiasi pada Konferensi Perubahan Iklim 21 (COP21 Paris), yakni negara maju tak mau berjanji berapa besar dana yang akan dihibahkan ke Indonesia untuk menangani perubahan iklim.
"Namun yang terpenting adalah kita tetap yakinkan bahwa Indonesia butuh dukungan dalam menerapkan skenario mitigasi dan adaptasi perubahan iklim," kata Siti saat ditemui di kantor Delegasi Indonesia di COP21 Paris, Le Bourget, Selasa, 1 Desember 2015.
Siti mengatakan para negosiator dari Indonesia sedang memaparkan dokumen-dokumen dengan negosiator negara lain sampai 5 Desember 2015. Setelah itu, kata dia, semua dokumen akan diramu untuk dijadikan dokumen dalam pembahasan setingkat menteri.
Menurut Siti, kerja para negosiator Indonesia dalam COP21 Paris bisa dibilang cukup berat. "Ada 32 pertemuan tiap hari, yang baru selesai pada pukul 19.00," ujar Siti. Namun Siti tetap memberikan dukungan moral maupun semangat agar kesepakatan tercapai. "Kalau kesepakatan tercapai, pasti akan menguntungkan semua pihak."
Indonesia, Siti menambahkan, juga merangkul negara-negara lain untuk mendorong negara-negara maju agar tetap mau berkomitmen dalam perubahan iklim, sehingga dapat berjuang bersama dan lebih kuat.
Indonesia berkomitmen mengurangi emisi 29 persen pada 2030. Tiap negara memiliki target berbeda. Meski begitu, target nasional ini pula berlaku untuk 195 negara anggota United Nations Framework for Climate Change Conference (UNFCCC), badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi ihwal perubahan iklim.
AMRI MAHBUB (PARIS)