TEMPO.CO, Brussels - Brussels seperti kota mati di hari Senin, 23 November 2015, yang tidak biasa. Pada awal minggu seperti ini, sejak pagi biasanya jalanan dan transportasi umum sudah riuh dengan anak-anak yang berangkat ke sekolah ditemani orang tua mereka yang akan berangkat kerja.
Namun Senin ini adalah hari Senin yang aneh sepanjang sejarah Brussels. Bus-bus yang biasanya sudah beroperasi sejak pagi dinihari hanya tampak satu-satu di pusat kota. Trem-trem yang muncul setiap lima menit sekali di hari biasa kali ini hanya lewat sejam sekali. Tidak ada suara anak-anak yang berceloteh riuh seperti biasa.
"Sepanjang karier saya sebagai pendidik selama 21 tahun, baru kali ini kami harus menutup sekolah, dan tentu saja ini membuat para orang tua khawatir," kata François Ska, kepala sekolah Collège Roi Baudouin yang tetap hadir di sekolahnya yang hari itu kosong.
Suasana siaga ini terkait dengan serangan teror di Paris dua pekan lalu. Apalagi ISIS, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, mengancam akan melakukan teror serupa di negara Barat lainnya.
Untuk alasan keamanan, para orang tua pada umumnya mengerti keputusan pemerintah untuk menutup sekolah hingga waktu yang belum ditentukan. "Saya menerima telepon dari guru anak saya yang menyampaikan bahwa hari Senin sekolah tutup. Saya dianjurkan menjaga anak-anak saya di rumah sampai mendapat kabar lebih lanjut," kata Maria Ciancio, 34 tahun, ibu dua anak yang masing-masing berumur 6 dan 3 tahun.
Menurut Maria, ia sudah khawatir sejak hari Sabtu. Ia menelepon beberapa orang tua teman anaknya untuk menanyakan apakah mereka akan memasukkan anak-anak mereka pada hari Senin. "Anak sulung saya rencananya akan melakukan studi wisata ke Aquarium di Antwerp. Melihat situasi seperti ini, saya sudah was-was bahkan sejak hari Jumat," katanya. Apalagi Maria melihat sendiri bagaimana polisi dan militer hilir mudik di sekitar tempat tinggalnya yang kebetulan hanya beberapa ratus meter dari kantor pusat Uni Eropa di daerah Schuman.
Maria bercerita, biasanya Jumat malam adalah hari ketika semua pegawai Uni Eropa dan pegawai kantor-kantor di sekitar Schuman menghabiskan waktu di kafe-kafe dan restoran-restoran yang banyak tersebar di daerah itu. "Tapi Jumat malam itu semuanya sunyi. Nyaris tidak ada tanda kehidupan," kata Maria.
Selanjutnya: Jadi kota mati...