TEMPO.CO, Jakarta -Sebuah pengadilan Singapura menjatuhkan hukuman delapan tahun penjara kepada seorang pendiri sekaligus pendeta gereja karena dianggap menggelapkan uang sumbangan senilai lebih dari 35 juta dolar Singapura atau sekitar Rp 350 miliar untuk membiayai karir bernyanyi istrinya, pada Jumat, 20 November 2015.
Kong Hee, pendiri dan pendeta senior dari Gereja City Harvest, telah dinyatakan bersalah bulan lalu atas tiga tuduhan melakukan pelanggaran pidana.
Jaksa menyatakan Kong, bersama-sama dengan lima pemimpin gereja lain, telah terbukti bersalah menyedot uang 17 juta dolar Singapura (Rp 170 miliar) yang akan digunakan untuk biaya perawatan bangunan dan kebutuhan terkait melalui investasi obligasi palsu. Mereka juga dituduh menggunakan 18 juta dolar Singapura (Rp 180 miliar) untuk menyembunyikan penggelapan pertama dari auditor.
Situs berita ABC News, 20 November 2015, mengatakan kasus korupsi dengan jumlah uang sebebar itu jarang terjadi di Singapura, negara kota dengan reputasi taat hukum dan sebagian besar bebas korupsi.
Kong dan pendukungnya telah lama membela diri, dan seperti yang selalu diungkapkan, dia berargumen di pengadilan bahwa City Harvest mendukung karir bernyanyi istrinya agar musiknya menarik lebih banyak orang datang ke gereja.
Tapi Hakim Ketua See Kee Onn mengabaikan itu, dan menekankan perlunya hukuman penjara untuk pencegahan.
"Percobaan hukuman ini tidak hanya menyangkut penyimpangan pada tata kelola perusahaan pemerintah," kata hakim di ruang sidang yang penuh dengan pendukung Kong. "Mereka secara efektif menempatkan dana (gereja) ke tangan mereka sendiri, untuk digunakan sebagai kebutuhan mereka."
Pengacara Edwin Tong memohon keringanan hukuman, mengatakan Kong memiliki orang tua, dua saudara kandung tuli dan bisu dan seorang putra 10 tahun yang harus dirawat.
Kong diberi hukuman terberat 8 tahun penjara dibandingkan pendeta lain, yang hanya mendapatkan hukuman 21 bulan sampai enam tahun penjara. Kong dan pengacaranya menolak mengatakan akan melakukan banding atau tidak.
Anggota jemaat Kong, yang berjumlah sekitar 17.500, berkumpul di sekitar terdakwa. Istri Kong, Ho Yeow Sun, yang tidak menghadapi tuduhan apapun, tidak berada di ruang sidang. Dia telah merilis lima album bahasa Mandarin di Taiwan, dan masuk ke pasar Amerika Serikat pada 2003, sempat muncul di beberapa video.
ABC NEWS | MECHOS DE LAROCHA