TEMPO.CO, DAKKAR- Ada sekitar 117 Warga Negara Indonesia yang kini berada di Mali. Dua orang di antaranya, adalah staf kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan sisanya merupakan pasukan penjaga perdamaian yang tergabung dalam Kontigen GAruda XXXVIII-A Minusma." Mereka semua selamat," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, Jumat, 20 November 2015.
Sangat beruntung, tak ada warga Indonesia berada di hotel itu. Padahal hotel itu, menurut Lalu, kerap dipakai sebagai tempat transit bagi pasukan kontingen garuda maupun WNI yang berada di Mali. Beruntung, saat kelompok teroris menyerang, tak satupun di antara mereka berada dalam hotel. "Mereka berada di wilayah yang jatuh" kata Lalu.
Aksi teror melanda Hotel Radisson Blue, Mali, sejak Jumat pagi. Sekitar 10 orang pria bersenjata api menyandera 170 pengunjung hotel. Saksi mata menyebut para teroris sempat mengumandangkan takbir dan membantai sebagian sandera yang berasal dari Perancis dan Amerika Serikat.
Lalu mengaku belum bisa memastikan kelompok yang bertanggung jawab di balik serangan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, petugas kepolisian masih berupaya melumpuhkan aksi teror tersebut. Data terakhir yang disebar otoritas setempat, aksi itu sedikitnya menelan lima korban jiwa.
RIKY FERDIANTO