TEMPO.CO, Anhui - Seorang pria memilih bunuh diri dua pekan sebelum menikah gara-gara merasa tertekan untuk menyediakan uang antaran atau mas kawin yang sangat tinggi kepada keluarga tunangannya.
Xiaolei melangsungkan pertunangan bersama pilihan hatinya, Lanlan, sejak Desember 2015 dan diminta menyediakan 10.000 yuan atau Rp 21,6 juta kepada keluarga perempuan serta beberapa barang lainnya bernilai lebih 30 ribu yuan atau Rp 64,8 juta.
Bahkan, keluarga tunangannya turut meminta 20 ribu yuan atau sekira Rp 43,2 juta serta hadiah seperti rokok dan alkohol sebulan kemudian. Diduga gara-gara tuntutan inilah akhirnya tragedi itu terjadi.
Pria tersebut akhirnya stres karena tidak dapat memenuhi permintaan mereka. Xiaolei diduga lantas nekat bunuh diri dengan terjun dari bangunan di sebuah situs konstruksi tempat dia bekerja di Shanghai.
Seperti yang dilansir Pulse, Kamis, 19 November 2015, orangtua Xiaolei menyalahkan keluarga Lanlan yang menjadi penyebab kematian anak mereka. "Anaknya itu pernah mengeluh terbebani memenuhi permintaan keluarga tunangannya yang dianggap keterlaluan," katanya.
Setelah kematian Xiaolei, keluarganya lalu menggugat keluarga wanita itu dan meminta agar mereka mengembalikan uang serta barang yang pernah diberikan anaknya itu. Namun, pengadilan hanya memerintahkan keluarga Lanlan mengembalikan uang.
Tradisi memberikan hadiah, barang antaran ataupun mas kawin serta mahar kepada calon mertua sudah menjadi praktek lazim di Cina sebagai tanda 'perpisahan' kepada keluarga sebelum berbakti kepada keluarga suami.
Pada zaman modern, tradisi tersebut sebenarnya semakin kurang dipraktekkan dan umumnya hanya dipratekkan di beberapa daerah terpencil di Cina.
PULSE | YON DEMA
BERITA MENARIK
Dicurigai, Wanita Muslim Ini Sampai Diturunkan dari Pesawat
Di Bandung, Tersangka Teroris Paris Jual Mobil: Untuk Apa?