TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita Amerika Serikat mengklaim bahwa akun Facebook miliknya secara otomatis dinonaktifkan. Sebab, ia diduga seorang teroris. Kekeliruan dan salah sangka perusahaan media sosial terbesar tersebut terjadi setelah mendapati pengguna memakai akun dengan nama Isis Anchalee.
Sempat tidak aktif selama seharian penuh, wanita tersebut menduga namanya yang sama dengan singkatan nama kelompok teroris nomor satu di dunia itu menjadi penyebabnya. Dia kemudian mengirimkan keberatan dengan penjelasan kepada pihak Facebook agar akunnya bisa kembali diaktifkan.
Anchalee, seorang pengembang perangkat lunak di San Francisco, pada Senin mem-posting screenshot dari sebuah halaman log-in Facebook yang menunjukkan pesan “Akun dinonaktifkan”. Dia menuliskan cuitan di Twitter untuk Facebook, "Mengapa Anda menonaktifkan akun pribadi saya? MY REAL NAME IS ISIS ANCHALEE."
Anchalee dilaporkan telah mengirimkan informasi pribadi kepada pihak Facebook sebanyak tiga kali untuk mengatasi masalah tersebut. "Facebook mengira saya seorang teroris. Ternyata mengirim mereka screenshot dari akun saya tidak cukup baik bagi mereka untuk membuka kembali akun saya," tulis Anchalee di Twitter, seperti dilansir Mirror pada 18 November 2015.
Akunnya kembali diaktifkan setelah mendapat tanggapan dari seorang staf Facebook. Staf itu merespons di Twitter pada Selasa dengan menuliskan bahwa akun Anchalee sudah diaktifkan lagi. "Ini adalah kesalahan yang dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan akun palsu dan kami minta maaf untuk masalah yang ditimbulkan. Itu tidak terhubung dengan nama individu, dan akunnya telah dipulihkan," kata juru bicara Facebook, Rabu.
Banyak orang dengan nama Isis, seorang dewi kesehatan, pernikahan, dan kebijaksanaan Mesir kuno, telah menyatakan keprihatinan tentang penggunaan singkatan ISIS oleh kelompok teror yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Paris itu.
MIRROR | YON DEMA
Baca juga:
Tersangka Teroris Paris ke Pesantren Bandung, Ini Tujuannya
Kasus Setya Novanto: Ruhut: Kayak Gitu Bisa Jadi Ketua DPR