TEMPO.CO, Beijing - Beijing bersumpah menyeret kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) setelah kelompok tersebut mengaku mengeksekusi dua sandera berkebangsaan Cina dan Norwegia.
Sebelumnya, ISIS mengaku telah membunuh dua pria masing-masing warga negara Cina bernama Fan Jinghui dan seorang lagi dari Norwegia, Ole Johan Grimsgaard-Ofstad. Pengakuan ISIS itu disampaikan melalui majalah berbahasa Inggris milik mereka, Dabiq.
Insiden eksekusi ini membuat Presiden Xi Jiping marah besar seraya meminta Kementerian Luar Negeri Cina membuat perhitungan terhadap para pelaku perbuatan keji tersebut.
Namun, reaksi Cina terhadap kematian Fan menjadi sebuah dilema, di sisi lain negara Tirai Bambu itu ingin berperang melawan ISIS tetapi dari sisi lain negeri itu memiliki prinsip tidak ingin mencampuri urusan negara lain.
Hingga hari ini, jawaban Beijing terhadap pertanyaan dunia mengenai apa kontrbusinya guna berperang melawan ISIS. Cina telah secara tegas menolak serangan udara terhadap kelompok bersenjata itu di Suriah.
CNN | CHOIRUL AMINUDDIN