Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teror Paris: 5 Kejadian Baru yang Menegangkan!

image-gnews
Pesawat tempur Prancis bersiap lepas landas untuk membom ISIS di Raqqa, Suriah, 15 November 2015. Serangan ini dilakukan setelah peristiwa penembakan di Paris yang menewaskan 100 orang lebih, pada 14 November 2015. REUTERS/ECPAD via Reuters
Pesawat tempur Prancis bersiap lepas landas untuk membom ISIS di Raqqa, Suriah, 15 November 2015. Serangan ini dilakukan setelah peristiwa penembakan di Paris yang menewaskan 100 orang lebih, pada 14 November 2015. REUTERS/ECPAD via Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Paris - Perancis dilaporkan melakukan serangan udara terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah untuk kedua kalinya dalam beberapa hari sebagai pembalasan atas serangan teror di Paris, Jumat, 13 November 2015, yang menewaskan lebih dari 130 orang.

Situs berita Time mengutip Agence France-Presse, melaporkan, 17 November 2015, pasukan Prancis melanjutkan kampanye pengeboman udara di kota Raqqa yang dikendalikan ISIS pada Selasa pagi, waktu setempat. Berikut ini lima perkembangan yang menegangkan seputar konflik Prancis dan ISIS setelah teror di Paris.

1. Serangan Terus-Menerus  ke ISIS
Selama 24 jam setidaknya Prancis telah melancarkan dua kali serangan ke jantung ISIS di Suriah. "Untuk kedua kalinya dalam 24 jam militer Prancis melakukan serangan udara terhadap Daesh (ISIS) di Raqqa, Suriah," kata Kementerian Pertahanan Prancis, sambil menambahkan bahwa 16 bom telah ditembakkan dan menghancurkan pusat komando dan pelatihan ISIS. Serangan ini diperkirakan akan terus berlangsung.
Presiden Hollande bertemu Menlu AS John Kerry (Getty Images)
Sebelumnya, Prancis telah menyerang beberapa sasaran ISIS di Raqqa pada Minggu malam, 15 November 2015, di mana jet menjatuhkan 20 bom menghantam gudang senjata dan sebuah kamp pelatihan milisi ISIS.

Presiden Prancis  Francois Hollande juga telah memutuskan mengirimkan kapal induk Charles de Gaulle di sebelah timur Laut Tengah untuk mendukung operasi di Suriah. (Baca juga: Tekan ISIS, Presiden Prancis Kirim Kapal Induk)

2. Tekad Perang Presiden Prancis dan Bergabungnya Rusia
Prancis bertekad menghancurkan ISIS dan menyatakan keadaan sekarang sebagai perang. Presiden Francois Hollande mengatakan akan memperpanjang keadaan darurat serangan selama tiga bulan dan akan menyarankan perubahan kebijakan untuk melindungi warganya dengan lebih baik. Serangan Prancis melawan ISIS di Irak dan Suriah juga akan diintensifkan. (Baca: Presiden Prancis Bertekad Hancurkan ISIS, Ini Langkahnya)

Presiden Rusia Vladimir Putin pun menyatakan bergabung dengan Prancis untuk memerangi ISIS di Suriah. "Perlu menggandeng  Prancis sebagai  sekutu,” kata Putin, 17 November 2015.  Pasukan Rusia dikabarkan telah meluncurkan  rudal  jarak jauh untuk menghantam  Raqqa, jantung pertahanan ISIS. Langkah Rusia ini dilakukan setelah dipastikan sebuah bom telah meluluhlantakkan pesawat penumpang Metrojet di atas langit Mesir bulan lalu. (Baca  juga: Giliran Rusia Balas Dendam ke ISIS Soal Metrojet Jatuh) 

3. Memburu Dalang
Perburan terhadap orang-orang yang terlibat teror di Paris masih dilanjutkan. Media di Eropa sudah membeberkan dalang utama di balik teror Paris, yakni Abdelhamid Abaaoud. Sebelumnya, ia dituding terlibat dalam serangkaian serangan terencana di Belgia yang digagalkan polisi Januari silam. Tokoh lain yang juga diburu adalah Abdeslam Salah. (Baca juga: TEROR PARIS: Inilah Daftar Pelaku yang Tewas dan Buron)

Abdelhamid Abaaoud (Guardian)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Ancaman Bom di Stadion Hannover dan Maskapai Air  France
Situasi di Eropa masih dilanda was-was menyusul serangkain teror di Paris. Pertandingan sepak bola  persahabatan antara Jerman dan Belanda terpaksa urung dimainkan karena ada ancaman ledakan. Pertandingan itu semula akan mulai pada pukul 1.45 pagi WIB, 18 November.  Kepolisian memerintahkan pengosongan stadion Hannover dua jam sebelum pertandingan dimulai. (Baca juga Ada Ancaman Ledakan, Laga Jerman Vs Belanda Mendadak Batal)

Maskapai penerbangan Air France terpaksa pula mendarat darurat setelah menerima laporan ancaman bom terhadap dua pesawat mereka Selasa malam lalu. Satu jet terbang dari Bandara Internasional Los Angeles harus mendarat di Salt Lake City, dan satu penerbangan lain dari Washington Dulles dekat Washington, DC, mendarat di Halifax, Nova Scotia, demikian dikatakan Air France (Baca juga: TEROR PARIS: Diancam Bom, Pesawat Air France Mendarat Darurat)

Tokoh ISIS mengancam Washington lewat video (Youtube)

5. ISIS Mengincar Washington, Amerika Siaga
Kelompok militan ISIS merilis video propaganda terbaru, memuji serangan di Paris dan mengancam negara-negara lain dalam koalisi internasional, yang melancarkan aksi pengeboman di Suriah dan Irak. Laman Independent, 16 November 2015, melaporkan video dirilis oleh Wilayat Kirkuk, kelompok pendukung ISIS asal Irak. Secara tersurat, kelompok ini mengatakan akan menyerang ibu kota Amerika Serikat, Washington DC. (Baca juga: Habis Teror Paris, ISIS Sebut Washington Sasaran Lanjutan)

Amerika Serikat dikabarkan bersiaga penuh dan menyokong tindakan Prancis. Dalam foto terbaru yang beredar di media sosial menunjukkan pesan "From Paris, With Love" telah ditulis pada peluru kendali (rudal) Amerika yang akan digunakan untuk menyerang  ISIS. Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, pesan tersebut berbunyi, "dari Paris, dengan cinta". Tapi soal tulisan di rudal ini belum dikonfirmasi ke pejabat militer Amerika. (Baca juga Rudal Amerika Ditulisi Pesan 'From Paris, With Love')

TIME.COM | INDEPNDENT | BBC| MECHOS DE LAROCHA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Afghanistan Didakwa Rencanakan Teror Saat Hari Pilpres AS

6 hari lalu

Bendera Amerika Serikat berkibar di Gedung Capitol Hill AS, ketika Wali kota Muriel Bowser menyatakan Keadaan Darurat karena penyakit virus Corona (COVID-19), di Capitol Hill di Washington, AS, 18 Maret 2020. [REUTERS / Tom Brenner]
Warga Afghanistan Didakwa Rencanakan Teror Saat Hari Pilpres AS

Warga negara Afghanistan bernama Nasir Ahmad Tawhedi (27) didakwa oleh pengadilan federal Amerika Serikat atas dugaan rencana teror pada pilres AS


Peran 2 Terduga Teroris Anggota JAD yang Ditangkap Densus 88 di Bima

38 hari lalu

Juru bicara Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar (kanan) menyampaikan keterangan bersama Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (kiri) saat konferensi pers terkait penangkapan tersangka tindak pidana terorisme di Jakarta, Selasa 31 Oktober 2023. Densus 88 pada Oktober 2023 berhasil menangkap 59 tersangka dengan barang bukti senapan serbu AK-47, revolver, senapan angin, sejumlah amunisi dan magasin, senjata tajam, dan buku-buku propaganda yang diduga akan digunakan salah satunya untuk menggagalkan Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Peran 2 Terduga Teroris Anggota JAD yang Ditangkap Densus 88 di Bima

Densus 88 Antiteror menangkap laki-laki inisial LHM dan DW di Bima, Nusa Tenggara Barat.


Wakil Direktur CIA Ungkap Ada Rencana Serangan Teror ISIS di Konser Taylor Swift di Austria

46 hari lalu

Taylor Swift tampil dalam konser The 1989 World Tour Live di New Jersey, 10 Juli 2015.  Evan Agostini/Invision/AP
Wakil Direktur CIA Ungkap Ada Rencana Serangan Teror ISIS di Konser Taylor Swift di Austria

Wakil Direktur CIA mengungkap rencana serangan teror di konser Taylor Swift di Austria telah berhasil digagalkan. Terduga pelaku anggota ISIS


Kanselir Jerman Olaf Scholz Janji Tingkatkan Angka Deportasi setelah Penikaman oleh ISIS

49 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz berpidato pada pertemuan tingkat menteri Dewan Keamanan PBB mengenai krisis di Ukraina di markas besar PBB di New York, 20 September 2023. REUTERS/Brendan McDermid
Kanselir Jerman Olaf Scholz Janji Tingkatkan Angka Deportasi setelah Penikaman oleh ISIS

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan insiden penikaman terbaru di Solingen merupakan "terorisme terhadap semua pihak".


Kepolisian Jerman Menahan Terduga Pelaku Penikaman

51 hari lalu

Polisi berjaga usai insiden penusukan yang menewaskan beberapa orang dalam sebuah festival kota, di Solingen, Jerman, 24 Agustus 2024. Polisi mengatakan bahwa sekitar pukul 10 malam seorang pria tak dikenal menyerang banyak orang. Hingga kini pelaku masih buron. REUTERS/Thilo Schmuelgen
Kepolisian Jerman Menahan Terduga Pelaku Penikaman

Terduga pelaku adalah anggota ISIS dan melakukan penikaman untuk membalas dendam umat Muslim Palestina yang tertindas.


Antek ISIS Tikam 4 Sipir Penjara hingga Tewas di Rusia

52 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Antek ISIS Tikam 4 Sipir Penjara hingga Tewas di Rusia

ISIS kembali meneror Rusia dengan menyandera sipir dan narapidana. Mereka berhasil dilumpuhkan oleh Badan Keamanan Rusia.


Kewarganegaraannya Dicabut Mahkamah Agung Inggris, Ini Sosok Shamima Begum

10 Agustus 2024

Shamima Begum, warga negara Inggris yang ingin pulang ke negaranya setelah menjadi istri militan ISIS. Sumber: news.sky.com
Kewarganegaraannya Dicabut Mahkamah Agung Inggris, Ini Sosok Shamima Begum

Mahkamah Agung Inggris resmi mencabut status kewarganegaraan Shamima Begum sehingga membuatnya stateless.


Inggris Cabut Kewarganegaraan Shamima Begum

8 Agustus 2024

Shamima Begum.[Evening Standard]
Inggris Cabut Kewarganegaraan Shamima Begum

Shamima Begum kehilangan kesempatan terakhirnya untuk mendapatkan kembali status kewarganegaraan Inggris setelah diputus oleh Mahkamah Agung


Fakta tentang 3 Remaja Tersangka Rencana Pembunuhan di Konser Taylor Swift

8 Agustus 2024

Suasana di luar stadion Happel setelah konser Taylor Swift dibatalkan setelah pemerintah mengonfirmasi rencana serangan di stadion di Wina, Austria, 8 Agustus 2024. REUTERS/Elisabeth Mandl
Fakta tentang 3 Remaja Tersangka Rencana Pembunuhan di Konser Taylor Swift

Tiga remaja terkait ISIS telah ditetapkan menjadi tersangka rencana pembunuhan di konser Taylor Swift di Wina, Austria.


Konser Taylor Swift di Wina Dibatalkan karena Ancaman Teror ISIS

8 Agustus 2024

Penyanyi Taylor Swift. Foto: Instagram/@taylorswift
Konser Taylor Swift di Wina Dibatalkan karena Ancaman Teror ISIS

Tiga konser Taylor Swift di Austria dibatalkan karena ada indikasi teror ISIS.